Dark/Light Mode

Mimpi PKB Juara Kedua Pemilu Bakal Kandas

Suara Warga Nahdliyin Nyebar Ke Partai Nasionalis

Kamis, 13 Januari 2022 07:20 WIB
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby. (Foto: YouTube)
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby. (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
“Di luar Jawa, memang ada basis PKB, tetapi tidak menopang suara nasional. Nahdliyin juga menyebar ke partai nasionalis,” tambahnya.

Faktor berikutnya adalah ketokohan. PKB tak punya tokoh yang kuat seperti Prabowo, atau bahkan Demokrat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, suara elektabilitas personal Cak Imin terpaut jauh dari suara partainya.

Baca juga : Bahas Keamanan Pemilu, Polda Kalteng Beri Masukan Ke Bawaslu

“PKB pernah tiga besar, di Pemilu 1999. Tapi tokohnya saat itu amat kuat. KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Kondisi politiknya juga jauh berbeda dengan saat ini. Jadi amat sulit PKB melampaui Gerindra dan Golkar pada Pemilu 2024,” nilainya.

Sebelumnya, dalam Rapat Konsolidasi Dewan Syuro DPP PKB di Jakarta, Senin (10/1), Muhaimin menyebut, partainya terus melakukan konsolidasi internal agar semua lini lebih siap menyongsong Pemilu 2024. Dia mengimbau partai yang kelahirannya dibidani tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini harus mencari ceruk pemilih baru.

Baca juga : Inovasi Ganjar Bangun Rumah Warga Miskin Dapat Perhatian Nasional

Para kader harus menghilangkan kesan PKB hanya partainya Nahdliyin, santri, dan partainya para gus serta kiai. “Sambil terus merawat ceruk pemilih lama, PKB harus cari terus pemilih baru. Sebab PKB terbuka untuk semua kalangan,” kata Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.