Dark/Light Mode

Kader NasDem Nggak Wajib Nyapres

Surya Paloh Jago Matematika Politik

Sabtu, 29 Januari 2022 07:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah politik Partai Nasional Demokrat (NasDem) lebih memproyeksikan tokoh eksternal dari pada kadernya untuk diusung dalam pertarungan perebutan kepentingan nasional pada Pemilu 2024 dinilai cerdas.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing memiliki sejumlah catatan terhadap sikap dan strategi partai besutan Surya Paloh ini.

Dikatakan, NasDem didirikan kader senior Partai Golkar, yang merupakan partai kawakan yang sudah makan asam garam perpolitikan nasional. Sehingga, Nasdem di bawah Surya Paloh, sangat presisi kalkulasinya.

Baca juga : Biasanya, Pilihan Paloh Tak Meleset

Menurutnya, Nasdem menyadari tidak punya tokoh internal yang setara dengan capres yang elektabilitasnya menjulang langit dalam berbagai survei. Sehingga, dia memprediksi, NasDem akan kembali mengusung calon lain dengan elektabilitas tinggi yang kemungkinan besar menang.

“Kalau kita ingat, bukankah dulu Nasdem mendeklarasikan Jokowi sebelum PDIP mendeklarasikan? Itulah Surya Paloh, guru politik Nasdem yang berani karena kalkulasinya matang. Pasti akan cari calon yang peluang menangnya tinggi,” kata Emrus dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Kalau NasDem yang masih menjadi partai papan tengah nekat mengusung kadernya yang elektabilitasnya tak seberapa, sama saja bunuh diri. Elektabilitas Partai Nasdem memang harus dikerek dengan mengusung tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi. Kalau tidak, akan turun ke papan bawah. Emrus yakin, dengan kepiawaian Surya Paloh, mereka akan tetap eksis dengan mengambil peluang menang.

Baca juga : Djokovic Ngaku Jadi Korban Permainan Politik

“Sangat realistis NasDem melihat calon presiden papan atas. Soal nanti dapat jatah menteri dari dukungannya, itu kompromi politik yang biasa,” pungkasnya.

Sejauh ini NasDem akan sangat hati-hati memutuskan tokoh mana yang akan didukung sebagai capres dan cawapres 2024. “Para kadernya bisa saja mengusung Anies Baswedan, tetapi secara partai kan belum. Kemungkinannya kecil. Anies kan di luar partai. Harus koalisi. Biayanya amat mahal,” katanya.

Namun demikian, berkaitan dengan Anies, akan ada efek elektoral saat kader Nasdem memberi sinyal akan mendukung Anies. Tujuannya, meraup simpati konstituen dan loyalis Anies untuk memilih Nasdem. Emrus melihat, simpatisan Anies ini setara dengan ketua partai besar saat ini.

Baca juga : Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jabar Rajiv Minta Kadernya Kedepankan Politik Santun

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengelak memanfaatkan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024. Ditegaskannya, Nasdem belum memiliki kesepakatan atau deal politik final dengan Anies. Meski, komunikasi dengan Anies terbilang intens. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.