Dark/Light Mode

NasDem Lirik Anies

Biasanya, Pilihan Paloh Tak Meleset

Rabu, 26 Januari 2022 07:45 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Foto: MI)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Foto: MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai NasDem melirik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai jagoannya di Pilpres 2024. Apakah pilihan ini akan berakhir dengan kemenangan? Melihat pilpres-pilpres sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh selalu lihai memilih capres. Dua capres jagoannya berhasil jadi pemenang. Pertama, SBY. Kedua, Jokowi.

NasDem memang punya kedekatan dengan Anies. Anies menjadi salah seorang dari 45 deklarator ormas NasDem. Anies yang menjadi perumus manifesto NasDem. Anies juga yang membacakan manifesto tersebut.

Karena itu, tak heran jika NasDem mau menjadikan Anies sebagai calon kuat yang akan dimajukan di Pilpres 2024. Apalagi, berdasarkan hasil survei, elektabilitas Anies selalu masuk tiga besar.

Baca juga : Anies: Kasihan Juga Ya, Keliling Nggak Perlu

“Bahwa Anies menjadi yang salah satu orang masuk radar yang sedang kita amati, iya. Tapi bukan subjektifitas karena memang partai politik, salah satu pertimbangannya ingin menang, kan. Tapi, ada juga memang kriteria lain,” ujar Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, kemarin.

Selain elektabilitas, Ali menyebutkan, ada kriteria yang diusung NasDem dalam memilih calon pemimpin bangsa. Antara lain, orang yang diusung nanti diyakini mampu menjaga NKRI, mampu memberikan kemajuan untuk bangsa dan bisa menang serta bisa membesarkan partai.

Ali mengatakan, Paloh tak mengharuskan kadernya maju dalam Pilpres 2024. Sebab, Bos Media Group itu tidak membangun NasDem untuk menjadi kendaraan politik agar bisa menjadi presiden.

Baca juga : Arema Bekuk Bhayangkara, Papan Atas Liga 1 Memanas

“Dari jauh hari, ketua umum saya, Pak Surya Paloh tegas, ketika NasDem ini didirikan, bukan untuk dirinya, bukan karena maunya jadi presiden, bukan untuk menambah pundi-pundi kekayaan dia, bukan,” kata Ali, kemarin.

Di 2024, NasDem akan menggunakan strategi politik yang sama seperti 2014 dan 2019. Memberikan tiket capres kepada kader atau tokoh di luar kartu tanda anggota (KTA) NasDem. Persis seperti yang dilakukan Paloh saat mendukung Jokowi dua periode berturut-turut.

“Ketika Pak Jokowi kita lihat prestasi dia maju di wali kota, dia jadi gubernur, kita tracking semua itu. Pak Jokowi bukan kader NasDem terus dia dua periode. Nah, 2024 sejujurnya NasDem juga tidak kemudian memberikan segala prioritas, mengharuskan kadernya,” tegas Ketua Fraksi NasDem di DPR itu.

Baca juga : Diageo Indonesia Ekspor Perdana Minuman Beralkohol Ke Thailand

Lebih lanjut, kata Ali, Paloh berkomitmen membangun NasDem bukan untuk kepentingan masing-masing, melainkan untuk dijadikan sebagai rumah bersama mencari pemimpin yang terbaik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.