Dark/Light Mode

Koalisi Golkar-PAN-PPP

Bisa Dipake Ngusung Jagoannya Jokowi

Minggu, 15 Mei 2022 06:30 WIB
Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Salah satu yang dibahas pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu. (Foto: Antara)
Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Salah satu yang dibahas pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting, Saidiman Ahmad menilai cukup berat bila 3 parpol itu memaksakan mengambil capres dari internal mereka. Kalau pun mau mengusung, kata dia, maka peluangnya sebagai cawapres bukan capres. Sebab, dari 3 parpol itu, masing-masing ketua umumnya tidak memiliki elektabilitas yang mumpuni untuk bertarung dengan nama-nama besar lain.

"Kalau Koalisi Indonesia Bersatu ini lanjut ke 2024, tantangan terbesarnya adalah menemukan figur populer untuk menjadi calon presiden," kata Saidiman, kemarin.

Lantas siapa yang akan diusung? Saidiman menduga, tokoh yang bakal diusung oleh 3 parpol ini tak lepas dari peran Presiden Jokowi. Artinya, Jokowi yang nanti akan merekomendasikan jagoan untuk diusung sebagai capres dari koalisi ini. Apalagi, 3 parpol yang bergabung dalam koalisi ini, merupakan pendukung dari pemerintah. Bahkan, 2 ketua umum partainya merupakan anak buah Jokowi di kabinet.

Baca juga : PBNU Nggak Dukung Warganya Nyapres

"Mungkin saja, nanti Pak Jokowi menjagokan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Karena dari nama-nama capres yang muncul, yang paling mendekati karakter dan ideal, hanya Ganjar,” ujarnya.

Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio curiga, koalisi yang dibentuk Golkar, PAN dan PPP ini, ada kaitannya dengan Istana. Selain pembentukannya yang ujug-ujug, ketiga parpol pendirinya merupakan anggota koalisi pendukung Jokowi.

“Saya ini selalu curiga sekarang, selalu ada arahan Istana. Sejak ada guliran isu tiga periode dan penambahan masa jabatan presiden itu," kata Hensat-sapaannya.

Baca juga : Politisi Golkar : Arteria Dahlan Lukai Masyarakat Jabar

Namun, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani membantah kecurigaan itu. Dia bilang, pembentukan koalisi tersebut murni demi kemaslahatan rakyat, tidak ada sangkut pautnya dengan Istana.

"Tidak ada arahan Istana untuk mendukung sosok tertentu sebagai capres," tandas Arsul, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Wakil Ketua MPR itu, pihak-pihak yang asal bicara soal Koalisi Indonesia Bersatu otaknya perlu dibersihkan. "Kalau ada yang berpikir ada arahan, maka yang bersangkutan sedang berimajinasi politik saja dalam alam pikirnya," cecar Arsul.

Baca juga : Nataru, Dengerin Arahan Jokowi

Ketua DPP Golkar, Dave Laksono cuma menyatakan, Koalisi Indonesia Bersatu bertujuan untuk membantu pemerintahan Jokowi hingga husnul khatimah. "Kesepakatan ini tentunya juga demi menjaga kekompakan partai-partai koalisi hingga akhir pemerintahan ini pada 2024 nanti," imbuh Dave.

Apa tanggapan Istana? Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP), Juri Ardiantoro menegaskan, Istana tidak ikut campur dengan praktik politik di lapangan. "Istana nggak mungkin lah memberi arahan-arahan begitu," singkat dia. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.