Dark/Light Mode

Tidak Mau Buru-buru Bikin Koalisi

AHY Khawatir Cepat Kawin Cepat Cerai

Selasa, 17 Mei 2022 06:57 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: ist)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditanya sikapnya soal keputusan Airlangga Cs bikin Koalisi Indonesia Bersatu. AHY yang selama ini rajin silaturahmi ke elite partai ini, memastikan tak mau buru-buru bikin koalisi. Salah satu alasannya, AHY kuatir, kalau terlalu dipaksakan "kawin", nanti gampang "cerainya".

Meskipun Pemilu masih 2 tahun lagi, peta politik di tanah air mulai menghangat. Golkar, PPP dan PAN sudah membentuk koalisi Indonesia bersatu (KIB). Dengan modal hasil Pileg 2019, KIB ini sudah cukup mengantongi persyaratan mengusung pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. 

Wacana pembentukan KIB ini muncul setelah adanya pertemuan antara Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkili Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa di Rumah Heritage, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5) malam. Pertemuan 3 parpol dari koalisi pendukung pemerintah itu dilakukan hanya selang 5 hari usai Airlangga bertemu dengan AHY.

Baca juga : Gerakan Buruh Perlu Inovasi Lewat Dialog Sosial Berkeadilan

Lantas kenapa AHY tidak ikut dalam pertemuan di Rumah Heritage tersebut? AHY mengaku, soal koalisi parpol, tidak ingin tergesa-gesa. Menurutnya, banyak pertimbangan yang perlu dibuat sebelum akhirnya memutuskan untuk berkoalisi. 

"Karena daripada seolah-olah cepat, kemudian cepat terbentuk, (bisa) cepat juga bubarnya. Saya berharap, lebih baik kami berproses dengan baik," kata AHY di Medan, Sumatera Utara, kemarin. 

Selain takut koalisi cepat bubar, AHY juga punya harapan, koalisi parpol yang terbentuk nanti dibangun karena ada titik temu visi dan misi. Terpenting, kata dia, ada manfaat dari terbentuknya koalisi bagi rakyat. 

Baca juga : Thalita Latief, Dekat Ichan Usai Cerai

"Paling tidak ya, barulah bisa kami katakan akan terjalin sebuah koalisi yang solid. Lebih baik seperti itu," sambungnya.

Kendati demikian, putra sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menghargai koalisi yang diusung Airlangga cs. Menurutnya, koalisi yang dibentuk jauh sebelum pemilu, menjadi budaya politik baru di Indonesia.

“Jadi, sekali lagi, tentu semua memiliki hak masing-masing, kami hormati itu dengan baik, tapi kami merasa masih cukup waktu untuk berkomunikasi dan membangun chemistry antara satu dengan yang lainnya," terang AHY.

Baca juga : Taise Marukawa-Persebaya Sepakat Cerai

"Chemistry building itu juga butuh proses," tambahnya.

Soal kapan Demokrat bakal membentuk koalisi untuk Pilpres 2024, dijawab oleh Herzaky Mahendra Putra. Jubir Partai Demokrat ini memperkirakan, partainya baru memikirkan urusan koalisi setelah masa verifikasi parpol selesai.

"Kami memprediksi, di awal tahun 2023 semakin mengerucut (koalisi Pilpres). Sekarang masih fokus verifikasi parpol," kata Herzaky, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.