Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Analisa Pengamat Politik
Prabowo Nyapres ❌ Prabowo Gak Nyapres ✔️
Sabtu, 4 Juni 2022 07:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Elektabilitas Prabowo Subianto memang masih tinggi. Dalam setiap survei, Ketua Umum Partai Gerindra itu, selalu ada di tiga besar. Namanya salip-salipan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Namun, Prabowo dianggap sudah mentok. Karena itu, beberapa pakar menganalisa, Prabowo tidak nyapres di 2024. Menteri Pertahanan itu diprediksi akan menjadi king maker.
Prabowo juga tampak tidak ngotot untuk nyapres di 2024. Hal itu terlihat dari langkahnya selama ini, yang tidak “banyak jualan” seperti kandidat lain. Dia masih kalem meski para elite Gerindra terus mendorongnya maju lagi di Pilpres 2024.
Usai bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, Rabu (1/6), Prabowo juga memberi isyarat tidak ngotot nyapres. Kata dia, capres Gerindra tidak mutlak harus dirinya. "Ya nggak harus Prabowo, ya kan. Siapa saja," ucapnya.
Baca juga : Pengamat: Kalau PDIP-Gerindra Pilih Prabowo, Airlangga Cs Bisa Rekrut Ganjar
Menurut mantan Danjen Kopassus ini, siapa saja yang memenuhi syarat, layak menjadi capres. Yang penting sehat jasmani dan rohani. Selain itu, capres juga harus mampu secara intelektual, fisik, dan memiliki kemampuan ekonomi.
"Kewajiban setiap warga negara yang mampu fisik, intelek, jasmani dan kondisi ekonomi dirinya dan keluarganya, wajib menawarkan diri kepada negara dan bangsa. Jadi wajib," tegasnya.
Pernyataan Prabowo ini ditangkap oleh para pakar politik sebagai tanda tidak akan nyapres di 2024. Prof Lili Romli misalnya, menyatakan Prabowo sudah mengukur diri. Dengan elektabilitasnya yang tinggi, tapi stagnan, Prabowo terancam kalah lagi jika maju di Pilpres 2024.
Baca juga : Prediksi Pengamat Politik, Akan Ada 3 Capres Di 2024
"Mengaca pada Pilpres-pilpres sebelumnya, bisa jadi tidak bisa keluar sebagai pemenang dalam kompetisi pilpres nanti. Dia bisa kalah lagi," ucap Prof Romli, kemarin.
Prof Romli pun menyarankan Prabowo menjadi king maker, mendorong calon lain yang punya potensi lebih besar. Jika Prabowo mengusung calon lain, akan memberikan citra positif baginya dan juga Gerindra.
“Akan bijak bila Prabowo tidak maju lagi dan mengusung calon lain. Ini penting untuk Prabowo dan Gerindra dalam rangka sirkulasi dan regenerasi pemimpin bangsa," sambungnya.
Baca juga : Prabowo Nyapres Tinggal Ngangguk
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan ikut memberi nasihat agar Prabowo tidak usah maju di 2024. Alasannya, elektabilitas Prabowo stagnan. Beda dengan Anies dan Ganjar yang terus merangsak naik.
"Kalau tren ini berlanjut, bisa-bisa Pak Prabowo kalah. Kalau tetap nyapres, namanya nekat," jelas Kacung, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya