Dark/Light Mode

KIB Prioritaskan Capres Internal

Nasib Ganjar Terkatung-katung

Minggu, 12 Juni 2022 07:11 WIB
Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama ini, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) digosipkan akan jadi kendaraan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Namun, KIB memastikan akan memprioritaskan calon dari internal. Kalau begini jadinya, maka nasib Ganjar semakin terkatung-katung. Sulit dicapreskan KIB, juga sangat tipis didukung PDIP. Padahal, elektabilitas Ganjar di pasar Pilpres sangat tinggi.

Dugaan KIB akan mengusung Ganjar makin menguat pasca relawan Jokowi, ProJo hadir di acara Silatnas KIB. Pasalnya, selama ini ProJo lebih pro ke Ganjar.

Namun, semua tudingan itu dibantah Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani. Dia menyebut, tiga nama terkuat yang saat ini digadang-gadang bakal menjadi capres dari koalisinya di Pilpres 2024. 

Dari ketiga nama itu tidak terselip inisial Ganjar. Ketiga capres KIB adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

"Salah satu jadi capres, yang duanya jadi cawapres, dan ketua tim pemenangan, begitu saja," kata Arsul saat dimintai konfirmasi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Polri Pastikan Ketersediaan Dan Harga Minyak Goreng Terjaga

Lebih lanjut, dia menegaskan, KIB tak ingin mengusulkan nama capres hanya karena berelektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei. Selain itu, politisi jebolan Universitas Indonesia itu mengungkapkan, bakal capres dan cawapres yang akan dicalonkan nantinya, tentu harus sudah bergabung ke parpol.

Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, KIB punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai capres. Ditanya apakah Ganjar? Jawaban Airlangga tegas membantahnya. Karena Ganjar bukan politisi parpol KIB.

Bagaimana tanggapan Ganjar? Dia belum berkomentar. Namun, dalam beberapa kali kesempatan, dia menegaskan tetap PDIP.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah memuji sikap KIB yang tak termakan permainan relawan Ganjar. Dedi Kurniasyah menduga, relawan Ganjar sengaja memelihara isu KIB diperuntukkan untuk orang nomor wahid di Jawa Tengah itu. Tujuannya, sebagai propaganda antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

"Agendanya agar Ganjar terlihat seolah-olah sebagai tokoh yang dipahlawankan, seolah didukung dan diupayakan oleh Presiden Jokowi. Memang terkesan jenius, tetapi itu propaganda klasik yang patut disayangkan," tegas Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran

Dia meminta, Jokowi, Airlangga hingga Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani untuk berhati-hati. Jangan sampai terlena dengan skenario para loyalis Ganjar. 

“Strategi semacam itu digunakan karena mungkin Ganjar tidak memiliki cukup alasan untuk diusung, sehingga halusinasi soal kepahlawanan Ganjar perlu dibangun," terang pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

Diakui Dedi, KIB solid. Apalagi Golkar yang jauh-jauh hari telah memproklamirkan Airlangga sebagai capresnya. "Andai Ganjar ke Golkar sekalipun, Ganjar belum tentu diterima kader Golkar yang terlihat solid mengusung Airlangga. Juga, lebih baik mengusung kader sendiri agar leluasa dalam bargaining politiknya. Dan akhirnya nasib Ganjar terkutang-katung," tekan dia. 

Jadi hal paling rasional, tambah Dedi, capres KIB dimulai dari masing-masing ketum. "Terlebih Airlangga juga menunjukkan komitmen terusung dan solid di akar rumput Golkar, juga Zulkifli Hasan dari sisi ketokohan cukup layak ikuti kandidasi 2024. Soal menang atau tidak, semua koalisi juga tidak ada yang terjamin," pungkasnya.

PDIP Kasih Warning

Baca juga : Ganjil Genap Berhasil Tekan Volume Kendaraan

Sementara, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan partai yang mau bajak Ganjar. Menurutnya, sejatinya tugas partai adalah menggembleng kadernya sendiri, bukan merebut kader partai lain.

Hasto menyebutkan, PDIP tak menginginkan adanya salip menyalip antarpartai politik. Dia mengklaim, partainya memiliki prinsip gotong royong dalam politik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.