Dark/Light Mode

94 Persen Menyebut Anies

Capres NasDem Sudah Bisa Ditebak

Jumat, 17 Juni 2022 07:30 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berpidato dalam Rakernas NasDem di JCC, kemarin. (Foto: Dok. NasDem)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berpidato dalam Rakernas NasDem di JCC, kemarin. (Foto: Dok. NasDem)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Partai NasDem dijadwalkan akan mengumumkan capres yang akan diusungnya. Lalu, siapakah yang akan dipilih? Sepertinya, semua orang sudah bisa menebak siapa jagoan yang dipinang partai yang dikomandoi Surya Paloh itu.

Sebelum mengumumkan capres yang akan diusungnya, DPP Partai Nasdem meminta tiap provinsi merekomendasikan nama capres yang pantas dipilih. Nah, sampai tadi malam, 94 persen atau 32 dari 34 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai NasDem menyebut nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Partai NasDem sedang menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Kegiatan tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, selama tiga hari mulai 15-17 Juni 2022.

Kemarin, hari kedua Rakernas, agendanya mendengarkan masukan dari DPW terkait capres yang akan diusung. Masing-masing DPW dipersilakan mengusulkan 3 hingga 5 nama capres.

Baca juga : Presiden Jerman Apresiasi Transformasi Digital Indonesia

Hasilnya, ada sejumlah nama kepala daerah hingga kader internal yang diajukan. Anies yang paling banyak disebut. Dari 34 DPW, 32 DPW mendukung Anies. Hanya DPW Papua Barat dan DPW Kalimantan Timur yang tidak menyebut Anies.

Di bawah Anies, ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tercatat, ada 29 DPW yang memilih politisi PDIP itu. Lima DPW tidak merekomendasikan Ganjar. Yaitu, DPW Kalimantan Timur, DPW Banten, DPW Kalimantan Selatan, DPW Maluku Utara, dan DPW Jakarta.

Selain Anies dan Ganjar, ada Menteri BUMN Erick Thohir yang disebut 15 DPW dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang diusulkan oleh lebih dari 10 DPW. Selanjutnya, terselip Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sementara dari kader internal NasDem yang banyak disebut di antaranya Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, hingga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sekretaris Steering Committee (SC) Rakernas NasDem, Willy Aditya membenarkan, mayoritas kader menginginkan Anies nyapres. "Anies Baswedan mendominasi, hanya dua Provinsi yang tidak mengusulkan Anies," kata Willy, dalam konferensi pers, di sela-sela Rakernas, kemarin.

Baca juga : 94 Persen Sekolah Sudah PTM Penuh

Namun, diakui Willy, nama-nama tersebut baru sekedar usulan DPW. Sehingga, partai belum sampai pada pembahasan, apakah Anies mau dicalonkan atau tidak. Sebab, nama capres akan dikomunikasikan dengan koalisi.

"Kita mau calon yang diusung adalah milik koalisi. Apakah dia di-NasDemkan atau tidak? Nanti bicara proses politik saja, yang menjadi target-targetnya tentu menang," ujar anggota Komisi XI DPR tersebut.

Willy yakin, Surya Paloh pasti akan mempertimbangkan nama-nama yang akan diusung sebagai capres. "Suara dari DPW sah-sah saja, tapi kebijakan politik partai secara nasional Pak Surya tentu akan melihat pertimbangan-pertimbangan," tekan dia.

Hingga hari ini, dia memastikan, partainya belum menentukan dengan siapa akan berkoalisi untuk membicarakan kandidat capres. "Kecuali dengan Rahmat Gobel dengan Syahrul Limpo, komunikasi setiap hari itu," tandas Willy, tersenyum.

Baca juga : Kemenag Sebut 11.592 Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah di Madinah

Apakah NasDem akan mencalonkan Anies? Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan punya prediksinya sendiri. Menurut dia, 32 DPW NasDem yang mendukung Anies hanya pengulangan. Menurut dia, dari jauh-jauh hari, Paloh memang telah mempersiapkan Anies sebagai suksesor Jokowi. "Tren itu (NasDem jagokan Anies) memang sudah lama menguat. Jadi ya tidak mengagetkan," jelas Kacung, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Yang menjadi tantangan Paloh, kata Kacung, apa bisa menjual Anies ke partai lain. Sebab, NasDem tidak bisa mencalonkan jagoannya sendiri. Artinya, pencapresan Anies harus dibicarakan dengan parpol lain.

"Dalam pencalonan itu siapa yang akan jadi capres dan cawapres akan ditentukan. Faktor elektabilitas dan kepentingan partai-partai lain akan jadi pertimbangan," tukas dia.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan kasih saran serupa. Kata dia, jika NasDem jadi mencalonkan Anies, mereka harus bisa melobi partai koalisinya agar mau menerimanya. “NasDem harus pintar-pintar mengkompromikan nama yang dibawanya ke partai mitra koalisi," saran Djayadi Hanan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.