Dark/Light Mode

Di Gebyar Pelayanan Kesehatan PDIP

Puan Ajak Anak-anak Nyanyi Hingga Bayarin Lahiran Ibu Hamil

Sabtu, 18 Juni 2022 22:32 WIB
Puan Maharani berinteraksi dengan anak-anak di acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang diselenggarakan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu, (18/6)/Ist
Puan Maharani berinteraksi dengan anak-anak di acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang diselenggarakan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu, (18/6)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani membuka Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang diselenggarakan oleh DPP PDIP. Selain ikut memberi sosialisasi, Puan juga berinteraksi dengan anak-anak yang dibawa orang tuanya mengikuti penyuluhan.

Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat yang masih dalam rangkaian peringatan Bung Karno tersebut, diselenggarakan di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6). 

PDIP menggelar acara ini karena menyadari pentingnya pencegahan masalah gizi kronis atau stunting pada anak yang masih menjadi momok di Indonesia.

Kegiatan Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat PDIP tak hanya terbuka untuk para kader. Masyarakat, terutama ibu-ibu, diundang untuk menghadiri acara ini.

Setidaknya, ada 500 ibu hamil yang mengikuti penyuluhan. Selain itu, ada juga pembekalan dan edukasi dini kepada pasangan muda atau calon pengantin mengenai pentingnya melakukan upaya preventif mencegah stunting pada anak.

Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan juga memberikan penyuluhan untuk orang tua anak usia di bawah 2 tahun. 

Puan tampak bermain dengan anak-anak yang dibawa orang tuanya sebelum penyuluhan dimulai.

Sambil menyapa para ibu, Ketua DPP PDIP itu mengajak anak-anak usia di bawah 2 tahun bernyanyi sambil bertepuk tangan. 

Baca juga : BNPT Ajak Pemkab Temanggung Dan Perum Perhutani Lakukan Kontra Radikalisasi

“Kalau kau suka hati tepuk tangan, kalau kau suka hati injak bumi, kalau kau suka hati sorak hore,” senandung Puan riang bersama anak-anak di aula Sekolah Partai PDIP yang disulap menjadi area playground.

Mantan Menko PMK ini juga duduk ngariung bersama para ibu untuk berbincang mengenai pertumbuhan anak-anak mereka. Puan sesekali tampak berfoto bersama dengan ibu-ibu yang hadir dan anak-anak mereka.

“Terima kasih ibu sudah datang jauh-jauh ke sini untuk mengikuti penyuluhan yang dibuat PDIP,” tuturnya.

Setelah memberi sosialisasi untuk orang tua anak di bawah 2 tahun, Puan memberikan penyuluhan untuk para ibu hamil dan calon pengantin. 

Dia juga berinteraksi dengan seorang ibu hamil bernama Puji Rahayu dan mengajaknya naik ke atas panggung.

Puan bertanya alasan Puji bersedia mengikuti penyuluhan PDIP. Perempuan asal Jakarta Timur itu datang bersama dua anaknya yang masih kecil, dengan kondisi sudah hamil besar.

“Saya ingin dapat ilmunya, karena saya hamil ini ada pengentalan darah. Ingin tahu apakah bisa melahirkan normal atau tidak,” kata Puji menjawab pertanyaan Puan.

Kepada Puan, Puji mengungkap kehamilan anak ketiganya di luar rencana lantaran tidak ikut KB setelah operasi tumor payudara. 

Baca juga : Kasus Covid Di Arab Saudi Naik, Puan: Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Harus Terjamin

“Katanya abis operasi nggak boleh KB dulu, eh malah kebobolan,” ujar Puji disambut gelak tawa Puan dan peserta penyuluhan lainnya.

“Alhamdulillah ya, malah dikasih rezeki anak,” timpal Puan.

Puan lalu mengingatkan Puji dan ibu-ibu hamil lain untuk mengkonsumsi makanan bergizi agar anak yang dikandungnya berkembang dengan baik. Dia juga mengimbau agar ASI diberikan hingga anak usia 24 tahun.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu pun menanyakan apa harapan Puji dari kehamilannya kali ini. Puji mengaku memiliki kekhawatiran tidak bisa melahirkan normal karena penyakit pengentalan darahnya.

“Inginnya lahiran normal tapi dari rumah sakit rujukan belum menerima saya karena pengentalan darah. Kalau dua anak saya sebelumnya lahir di bidan,” curhat ibu berjilbab itu.

“Ya sudah, saya bayarin lahirannya ya,” jawab Puan.

Puji pun merasa senang atas bantuan Puan. Berkali-kali dia mengucap syukur dan berterima kasih kepada Puan.

“Alhamdulillah bu. Sekalian dapat kado ya bu?” kata Puji disambut tawa Puan.

Baca juga : Penyelamatan Keanekaragaman Hayati Bukan Hanya Tugas Pemerintah

Puan lantas menggoda Puji. Sebab Puji tampak grogi saat berbincang dengan Puan di atas panggung.

“Gemeter bu, sebelahan sama Bu Puan,” ungkap Puji yang kemudian mendapat hadiah uang tunai dari Puan sebagai hadiah untuk anaknya.

Saat penyuluhan, Puan mengatakan masalah stunting di Indonesia harus mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, PDIP sering melakukan sosialisasi kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak usia dini.

“Ini salah satu gotong royong dari PDIP bersama dengan Pemerintah untuk mengatasi stunting. Stunting harus kita atasi sejak dini karena ini menyangkut masa depan bangsa,” jelas Puan.

“Bagaimana anak-anak kita, bayi-bayi kita, nantinya bisa menjadi generasi emas yaitu generasi yang sehat lahir dan batin dan bisa bermanfaat dengan masyarakat,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.

Puan menyebut, PDIP ingin berpartisipasi untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Harapannya, target penurunan stunting pada 2024 nanti bisa terealisasi.

“Kami buat penyuluhan agar ibu bisa menjaga anaknya supaya sehat, karena ini terkait dengan perkembangan anak,” tutup Puan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.