Dark/Light Mode

Saat Pandemi, Kesehatan Dan Pendidikan Anak Sama Pentingnya

Rabu, 26 Januari 2022 09:00 WIB
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (31/2022). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM).
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (31/2022). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen saat lonjakan kasus Omicron membuat para orang tua dilema. Di satu sisi ingin menjaga kesehatan, di sisi lain takut terjadi kemunduran akademik pada anak atau learning loss.

Akun @pandemictalks mengatakan, learning loss di musim pandemi Covid-19 tidak bisa dihindari. Apalagi, jika seluruh pihak yang terlibat di dunia pendidikan dalam negeri tidak segera merumuskan bagaimana pelaksanaan PTM yang lebih aman dan nyaman untuk anak.

“Pendidikan dan kesehatan anak sama pentingnya saat pandemi. Keselamatan anak penting. Tidak terjadinya learning loss juga penting,” ujar @pandemictalks.

Baca juga : Sekjen Partai Priboemi Sedih Aset Nasional Hanya Dikuasai Segelintir Orang

Akun @drningz setuju, kesehatan dan pendidikan harus seimbang. Termasuk, learning loss juga life loss harus dihindari. Sekolah yang aman adalah yang paling ideal.

“Kalau nggak bisa jamin yang ideal, ya sudah jangan memaksa. Juga kalau belum siap. Win-win solution, tetap serahkan keputusan pada orang tua,” katanya.

Akun @kdias.mita setuju. Dia bilang, yang diinginkan orang tua bukan PTM 100 persen. Tapi, membolehkan orang tua memilih PTM atau PJJ.

Baca juga : Salam Pancasila Bukan Pengganti Salam Keagamaan

“Sepakat. Ini memang yang disuarakan sejak awal. Bukan PTM 100 persen gaspol tapi protokol kesehatan (prokes) banyak yang ambyar. Memang nggak bisa dipukul rata. Win-win solution jawabannya,” katanya.

Senada diungkapkan @marisa_edyana_nurdin. Menurut dia, Pemerintah harus bisa menyesuaikan kurikulum dan penyajian materi sekolah di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja, supaya kesehatan tetap aman dan learning loss bisa diminimalisir.

“Harus digalakkan WFH (Work From Home). Yang harus keluar rumah benar-benar orang yang berkepentingan, kayak anak ke sekolah. Kalau orang tua setiap hari kerja tetap saja nggak aman walaupun sekolah online. earning loss iya, risiko terpapar juga yes,” jelas akun @lwidayanto.

Baca juga : Lewat Program IP400, Kementan Pede Naikkan Produksi Padi Dan Pendapatan Petani

Akun @cindra_nsr lebih memilih menunda pendidikan daripada harus kehilangan nyawa anak tersayang. Learning loss masih bisa dikejar.

“Nyawa loss apa yang bisa dikejar atau bisa juga healthy loss karena efek long Covid,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.