Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bikin Koalisi Ke Sana Ke Mari

Parpol Sadar Nggak Ekonomi Lagi Susah

Senin, 20 Juni 2022 07:57 WIB
Ilustrasi parpol-parpol sibuk berkoalisi. (Kantun: Mice)
Ilustrasi parpol-parpol sibuk berkoalisi. (Kantun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2024 masih cukup lama, masih sekitar 2 tahun lagi. Namun, para elite politik kita sepertinya sudah tidak sabar untuk umbar syahwat politik di depan publik. Mereka sibuk bikin koalisi ke sana ke mari. Padahal di tengah elite parpol sibuk ngebahas copras-capres, ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja. Rakyat dibikin susah dengan melambungnya sejumlah harga kebutuhan pokok. Parpol sebenarnya sadar nggak sih ekonomi rakyat lagi susah?

Setelah dihajar pandemi Corona selama 2 tahun lebih, ekonomi tanah air belum pulih-pulih benar. Meskipun ekonomi mulai tumbuh positif, di lapangan, rakyat dibikin kelimpungan dengan berbagai kebutuhan pokok yang melonjak tajam. Belum lagi urusan minyak goreng (migor) yang belum beres-beres juga. Ditambah harga cabe yang kini sudah menembus harga Rp 120 ribu per kilogram.

Sejak bulan lalu, Presiden Jokowi sebenarnya sudah menyentil manuver sejumlah parpol yang kelihatan sibuk dengan urusan pilpres. Tepatnya, saat Jokowi hadir di acara rakernas relawan Projo di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5). Dalam acara itu, Jokowi meminta relawannya ‘ojo kesusu’ alias buru-buru ngomongin dukung-mendukung capres.

Baca juga : 7 Parpol Non Parlemen Hadapi Verifikasi KPU

Tekad Jokowi untuk memperbaiki kondisi ekonomi juga terlihat dari dilakukannya reshuffle kabinet, Rabu (15/6). Reshuffle ini memang sudah lama jadi desakan publik yang kecewa dengan naiknya harga berbagai kebutuhan pokok.

Dalam berbagai forum internasional, Jokowi juga berkali-kali menyinggung soal pemulihan ekonomi. Ditambah lagi dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang telah menimbulkan persoalan baru. Ekonomi global menjadi tak pasti. Dunia dibayangi krisis energi dan pangan.

Ancaman perlambatan ekonomi gara-gara perang ini memang nyata. Bank Dunia dan IMF memprediksi, ada 60 negara yang akan ambruk ekonominya akibat krisis pangan dan energi.  Meskipun Indonesia tidak masuk dalam daftar 60 negara tersebut, Jokowi tetap saja tidak tenang. Berulang kali dia meminta para pembantunya agar  memiliki kepekaan atau sense of crisis. Para menteri pun diminta bekerja fokus dan mengerti betul apa yang harus dilakukannya  secara detail.

Baca juga : Yasonna: Kekayaan Intelektual Sangat Berdampak Pada Pemulihan Ekonomi Nasional

Jokowi juga menyadari, untuk menyelesaikan persoalan ekonomi ini butuh  stabilitas politik. Karena itu juga, sesaat sebelum reshuffle pada Rabu lalu, mantan Walikota Solo itu menjamu para menteri makan siang. Di acara itu, dari pernyataan ketum parpol yang hadir saat itu, Jokowi menyampaikan pentingnya stabilitas politik untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi. Tanpa stabilitas politik, persoalan ekonomi tak bisa dituntaskan.

Namun, harapan Jokowi agar stabilitas politik terkendali, sulit terpenuhi. Belum sepekan reshuffle digelar, elite parpol khususnya dari koalisi pemerintah malah sibuk bermanuver. Bahkan kekompakan yang terlihat saat jamuan makan siang di Istana, berganti saling serang di antara anggota koalisi.

Para pimpinan parpol, juga malah sibuk urus persiapan Pemilu 2024 dengan sibuk ke sana-sini dan bikin koalisi sendiri-sendiri. Golkar, PAN dan PPP, tiga parpol pendukung pemerintah, paling duluan bikin koalisi. Namanya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga : Ngobral Rayuan Demi Dongkrak Pamor Diri

Terbaru, 2 parpol pendukung pemerintah juga ikut-ikutan membentuk koalisi. Yakni Gerindra yang dinahkodai Prabowo Subianto dan PKB yang dinakhodai Muhaimin Iskandar. Sehari sebelumnya, NasDem yang belum punya mitra koalisi, bahkan sudah berani mengumumkan 3 nama yang bakal diusung sebagai capres.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.