Dark/Light Mode

Cak Imin Lirik Kanan Kiri

Ngobral Rayuan Demi Dongkrak Pamor Diri

Selasa, 14 Juni 2022 06:30 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam bursa capres, elektabilitas Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak semoncer Prabowo Subianto atau Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Namun, Ketum PKB itu tak kehabisan cara buat dongkrak pamor dirinya. Setelah Gubernur DKI, Anies Baswedan, kini Amin ngerayu Menteri Keuangan, Sri Mulyani buat jadi ‘pendampingnya’. Imin kanan-kiri OK.

Upaya Imin menggelar safari politik ke berbagai daerah, masih belum ampuh mengkerek elektabilitasnya. Dalam survei capres, Imin masih bercokol di papan bawah dengan elektabilitas di bawah 3 persen.

Tak hanya elektabilitas, partai-partai juga belum ada yang mau melirik Imin. Maklum Imin mematok harga yang cukup mahal bagi parpol yang mau koalisi dengan PKB, yakni mengusungnya sebagai capres. Sejauh ini, baru PKS yang memberikan sinyal bersedia bersatu dengan PKS dalam kerjasama yang diberi nama Koalisi Semut Merah.

Kendati demikian, Imin sudah ‘pede’ menentukan siapa yang layak jadi pendampingnya untuk maju di Pilpres 2024. Sebelumnya, kader PKB memasangkan Imin dengan Anies Baswedan yang diketahui punya elektabilitas cukup mentereng di bursa pilpres. Belum juga duet itu dimatangkan, sekarang Imin malah melirik tokoh lain. Imin ingin melamar Sri Mulyani sebagai cawapresnya.

"Insya Allah nanti kita maju di 2024 dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat, salah satu yang saya lirik menjadi calon wakil presiden saya adalah bu Sri Mulyani, Menteri Keuangan," ujar Muhaimin, ditemui di Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (12/6).

Alasan Imin kepincut dengan Sri Mul, karena kepiawaian Bendahara Negara itu dalam bidang perekonomian. Indonesia butuh sosok pemimpin yang memahami ekonomi untuk mengatasi berbagai krisis yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sri Mul, kata Imin, sudah punya pengalaman, tepatnya saat ekonomi Indonesia babak belur dihajar pandemi Covid-19.

Baca juga : Bikin Kebijakan Jangan Korbankan Rakyat Dong

“Ekonomi kita lagi sulit, krisis akan menjadi resesi, resesi ini harus diantisipasi, butuh wakil presiden yang kuat, yang mengerti ekonomi," kata Wakil Ketua DPR itu.

Soal keinginannya itu, Imin mengaku belum berbicara langsung dengan Sri Mul. Ia mengatakan, hal itu akan dibicarakan setelah PKB melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun partai politik yang lain.

Kapan ‘lamar’ Sri Mul? “Dalam waktu dekat, kita pasarkan dulu kepada partai-partai, kepada masyarakat, baru nanti kita bicara," jawab Imin.

Keinginan Imin ingin melamar Sri Mul mendapat dukungan positif dari anak buahnya. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menyebut duet Imin-Sri Mul cukup serasi dan menjanjikan di Pilpres 2024. Dia yakin, duet tersebut bakal memudahkan PKB untuk menjalin koalisi dengan parpol lain.

"Siapa tahu dengan menggandeng itu ada yang tertarik untuk bersama sama artinya partai partai lain kan, terbuka saja kemungkinan," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua MPR itu menilai, Sri Mul mewakili kalangan perempuan hebat di Indonesia. “Dia sukses, menteri ekonomi yang cukup sukses, menteri keuangannya ya sukses," kata Jazilul.

Baca juga : Layanan KirimAja Garuda Kini Dibekali Fitur KirimAja Dompet

Hanya saja untuk mengusung pasangan ini perlu tiket Pilpres. PKB belum mencukupi dan membutuhkan koalisi dengan partai lain. Ia yakin akan ada partai yang tertarik mengusung karena prestasi Sri Mulyani. "Saya yakin kalau semua masyarakat Indonesia mengapresiasi itu, partai-partai juga akan ikut memberikan apresiasi," ujar Wakil Ketua MPR ini.

Selain Sri Mul, kata dia, PKB juga sudah melirik sejumlah nama tokoh yang dianggap layak untuk maju bersama Imin di Pilpres 2024. Mulai dari Anies Baswedan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Nama-nama tersebut kami yakin bisa dahsyat jika berpasangan dengan Gus Muhaimin yang juga punya basis elektoral kuat, utamanya di kalangan pesantren dan warga nahdliyin," tegasnya.

Apakah Imin bakal berhasil? Pakar komunikasi politik Pangi Syarwi Chaniago mengaku senang melihat kepedean Cak Imin, maju nyapres dan mulai lirik-lirik Cawapres. Sikap pede Cak Imin bisa saja mendongkrak pamornya, karena masih ada pihak-pihak yang tidak kepingin partai digadaikan ke oligarki.

"Pede kayak Cak Imin ini perlu juga, untuk mematahkan oligarki yang memuakkan juga. Seperti menteri kaya dan beli partai kapan pun,” kata Pangi saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Masalahnya, kata dia, hingga saat ini Imin belum punya nilai jual. Elektabilitasnya masih rendah. Selain itu, belum ada juga koalisi yang diinisiasi oleh PKB yang cukup syarat presidential thresold.

Baca juga : Kapolri Bangun Ruang Demokrasi Buat Warga

"Kalau serius ya memang enggak ada calon kan di PKB sampe sekarang. Ini kan figur yang dimiliki PKB enggak layak jual," lanjut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.

Pengamat komunikasi politik Anthony Leong menilai sikap pede Cak Imin bisa saja memicu munculnya lebih banyak pasangan calon. Tidak cuma dua paslon yang dinilainya rawan konflik, seperti terjadi di Pilpres 2014 dan 2019.

"Kalau koalisi bisa bagi rata sekitar 20 persen, minimal bisa menghadirkan 4 paslon. Saya rasa hal yang positif aja. Karena kalau cuma 2 paslon itu menimbulkan polarisari takam seperti cebong kampret, ini merusak kerukunan masyarakat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.