Dark/Light Mode

Hadir Sebagai Ketum Dalam Acara PAN

Dradjad Wibowo: Zulhas Tak Gunakan Program Pemerintah untuk Promosikan Putrinya

Jumat, 15 Juli 2022 17:57 WIB
Mendag Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)
Mendag Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menepis anggapan bahwa Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menggunakan program pemerintah untuk mempromosikan putrinya, Futri Zulya Safitri.

Soalnya, menurut dia, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan acara PAN, bukan acara Kementerian Perdagangan alias Kemendag. 

"Bang Zul hadir sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Acara diadakan pada akhir pekan, bukan pada hari kerja. Mendag memang terbiasa bekerja di luar jam kerja. Namun, jika dia sesekali memakai akhir pekan untuk keluarga atau PAN, mosok tidak boleh?” ungkap ekonom INDEF ini, Jumat, (15/7).

Baca juga : Langkah Pemerintah Bantu Pulihkan Bisnis Penerbangan

Dradjad menambahkan, kegiatan yang dihadiri Zulhas merupakan rangkaian giat PANsar Murah yang dibiayai pengurus dan kader PAN sendiri. Kegiatan berbagi dengan rakyat sering dilakukan oleh para kader PAN.

Kegiatan berbagi tersebut salah satunya dilakukan Eko Patrio anggota DPR dari PAN yang mengadakan PANsar Murah di enam tempat, di DKI Jakarta, April lalu.

"Sembako dengan harga Rp 150 ribu dijual hanya Rp 30 ribu. Subsidinya Rp 120 ribu," tutur dia.

Baca juga : SehatQ Dukung Program Isoman Pemerintah Untuk Pasien Positif Covid

Ia memastikan, apa yang diucapkan Zulkifli Hasan adalah sebagai Ketum PAN, bukan sebagai Mendag. Ketum parpol, tentu boleh meminta dukungan rakyat.

"Jika dikomentari terkait pelanggaran pemilu, masa kampanye kan belum dimulai? Apakah politisi tidak boleh silaturahmi dengan konstituen?” tanya politikus senior PAN ini.

Dalam acara itu, Zulhas berjanji, bila Futri terpilih, acara seperti ini akan digelar setiap dua bulan sekali. Menurut Dradjad menegaskan, apa yang dijanjikan Zulhas itu, merupakan wujud komitmen kepada konstituen. Artinya, jauh-jauh hari Ketum PAN sudah mewajibkan Futri berbagi dengan rakyat.

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Perkuat Sektor Pertanian

"Apakah politisi tidak boleh berbagi? Secara realitas politik, silakan yang komen itu menjadi politisi dan membuat acara. Banyak yang hadirkah jika dia tidak mau atau tidak mampu berbagi dengan rakyat?” ungkap Dradjad.

Dengan demikian, ia berharap, masyarakat tidak termakan isu pelintiran, Mendag Zulhas menggunakan program pemerintah agar rakyat memilih putrinya.

"Mendag memakai program pemerintah agar rakyat memilih putrinya. Isu ini dimunculkan karena pemain impor pangan dan oknum backing-nya mulai gerah," tandas Dradjad.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.