Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demokrat Tuding Ada Yang Mau Jegal Capresnya

Partai Garuda: Jangan Meneror Hak Partai Politik Lain

Rabu, 31 Agustus 2022 11:59 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Garuda menyoroti pernyataan politisi Partai Demokrat yang menuding ada pihak yang tertentu yang ingin menjegal seseorang menjadi calon presiden (capres).

"Saya ingin sedikit mengajarkan Partai Demokrat, bahwa yang namanya dijegal itu adalah pihak yang memiliki hak lalu haknya dijegal, bukan pihak yang tidak memiliki hak, lalu klaim dijegal," ujar Wakil Ketua Partai Garuda Teddy Gusnaidi, dalam siaran pers, Rabu (31/8).

Baca juga : Beringin Tinggalkan Strategi Politik Jadul

Diingatkan Teddy, kalau ada partai politik peserta pemilu yang ingin mengusulkan orang tertentu sebagai Capres, itu adalah hak.

"Silakan diperjuangkan. Namun, bukan malah merengek dan meneror hak partai politik peserta Pemilu lainnya untuk mengusulkan capres sesuai dengan keinginan partai politik tersebut," ingatnya. 

Baca juga : Partai Garuda: Tuduhan Ke PT Taspen Hanya Cerita Fiksi

Menurut Teddy, jika calon dari Partai Demokrat tidak diusulkan partai lain, artinya partai lain punya pilihan tersendiri. Atau, bisa saja calon dari Partai Demokrat dinilai tidak layak dan tidak pantas untuk diberi tiket capres oleh Partai lain.

"Masak ada partai punya pilihan lain, gunakan haknya, malah dibilang menjegal? Jangan gunakan jurus mabok hanya untuk menutupi kekurangan dan ketidakmampuan mendapatkan dukungan dari partai lain," sesal Juru Bicara Partai Garuda itu.

Baca juga : Partai Garuda: Jangan Menggeneralisir Polisi Demi Mendulang Suara

Jika ingin calonnya diusulkan, Demokrat diminta melakukan pendekatan, seperti yang dilakukan partai lain.

"Jangan masalah di internal, dilimpahkan ke pihak lain. Berbenah dan koreksi diri, jangan malah mencari kambing hitam atas ketidakmampuan internal," tandas Teddy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.