Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saatnya Haluan Negara Kembali Ke Jati Diri

Jumat, 7 Oktober 2022 07:35 WIB
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono mengatakan, pentingnya merumuskan haluan baru untuk kembali ke jati diri bangsa dengan landasan Pembukaan UUD 1945, di tengah karut marut permasalahan negeri ini.

“Sebelum Pemilu 2024, harusada koreksi total terhadap konsep, sistem, struktur ber­bangsa dan bernegara. Dengan jalan konsensus, mempertemu­kan unsur pimpinan negara dan masyarakat,” ujar Jabo kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menga­takan, jika tidak ada kesepaka­tan bersama, maka Pemilu 2024 hanya menjadi ritual per­gantian komposisi dan susunan kekuasaan. Tanpa mengubah apapun yang menjadi akar per­soalan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga : Sentimen The Fed Reda, Rupiah Kembali Menguat

Saat ini, struktur ekonomi dan politik hanya dikuasai segelintir orang, yang berten­tangan dengan tujuan dan dasar negara yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Tujuan utama konsensus tersebut, untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran dan ke­bahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Agar terbentuk ke­pribadian bangsa luhur, sesuai nilai Pancasila.

Berbagai ujian bertubi-tubi hadir di Indonesia. Paling baru, tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa. Tragedi itu adalah puncak gu­nung es, akumulusi dari masalah kebangsaan, lebih khusus adanya dekadensi kepribadian bangsa yang jatuh ke titik nadir.

Baca juga : Kekayaan Ketua KPK Disorot Netizen

“Hati kita serasa teriris sem­bilu, pedih teramat perih,” katanya.

Jika dirunut ke belakang, beragam peristiwa kelam ter­jadi, mulai dari kasus Sambo, penangkapan rektor perguruan tinggi, penangkapan bendahara ormas keagamaan terbesar dan penangkapan salah satu Hakim Agung oleh KPK.

Menurutnya, runutan peristi­wa kelam itu pertanda ada yang tidak beres dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Terutama, rusaknya kepriba­dian bangsa. Hitam putihnya kepribadian bangsa sangat dipengaruhi sistem ekonomi dan politik. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.