Dark/Light Mode

Mau Ketemu PAN Dan PPP

Puan Tak Bermaksud Acak-acak KIB

Kamis, 3 November 2022 07:34 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Instagram)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir pekan ini, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar-PAN-PPP akan bertemu di Makassar untuk membahas soal capres-cawapres. Di tengah persiapan dan kekompakan itu, tiba-tiba Puan Maharani mengutarakan keinginan bertemu dengan PAN dan PPP. Mungkinkah pertemuan itu nantinya bisa menarik PAN dan PPP berkoalisi dengan PDIP dan tinggalkan KIB? Menjawab kemungkinan ini, Puan mengaku tak bermaksud acak-acak KIB. 

Dibanding Golkar, PAN dan PPP merupakan parpol yang tidak punya  kader internal untuk dijagokan sebagai capres. Bahkan, dua parpol ini malah bermanuver ingin mengusung calon dari luar partai. Saat ini yang dibidik PAN dan PPP adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN, Erick Thohir. 

Di tengah kebimbangan itu, Puan yang memang ditugaskan Megawati Soekarno Putri sebagai juru lobi PDIP mengungkapkan rencananya untuk bertemu PAN dan PPP daam waktu dekat. Diakui Puan, keinginan bertemu dengan Ketum PAN Zulkili Hasan dan Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono sudah dijadwalkan lama.

“Ini masalah jadwal saja, karena sama-sama sibuk. Jadi segera dijadwalkan pertemuan dengan PAN dan PPP," kata Puan di Komplek Parlemen, Jakarta, kemarin. 

Putri Megawati ini menegaskan, tujuannya bertemu dengan PAN dan PPP terkait menjali silaturahmi politik. Sebagai juru lobi PDIP, Puan memang ditugaskan untuk menjalin komunikasi politik dengan parpol-parpol baik yang berada di parlemen, maupun di luar parlemen. 

“Jadi silaturahmi ini akan berjalan sambil membuka ruang komunikasi bahwa masih panjang perjalanan sampai tahun 2024," kata dia yang juga dikenal sebagai Ketua DPR RI itu.

Baca juga : Tutup Celah Kejahatan Seksual Anak-anak!

Seperti diketahui, dalam menjalankan tugas dari Megawati, Puan sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah parpol. Pertama yang dikunjungi Puan adalah Ketum Partai NasDem, Surya Paloh. Selanjutnya, perempuan pertama sebagai Ketua DPR itu melanjutkan safari politiknya dengan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto.

Siapkah PAN dan PPP menyambut Puan? Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengaku, sudah ada pembicaraan awal antara pihaknya dengan PDIP. "Tinggal mencocokkan waktunya saja, agar bisa leluasa," tuturnya, tadi malam.

Menurutnya, Zulkili Hasan tentunya bakal senang jika dapat bersilaturahmi dengan Puan dan PDIP. Karena dari sisi platform partai, PAN dan PDIP memiliki persamaan. Di antaranya sebagai partai yang terbuka, menghargai kemanusiaan, dan keberagaman.

Dikatakan Viva, nantinya pembahasan kedua partai masih sekitar masa depan Indonesia. Yakni, membangun peradaban Indonesia, dan bagaimana membangun Pemilu yang berintegritas dan berkualitas.

Bukan hanya PAN. Wakil Ketua Komisi IV DPR ini juga menyebut KIB dan PDIP memiliki perjuangan yang sama dalam hal membangun bangsa. "Nanti akan kita teruskan komunikasi secara intensif agar ada kesamaan gerak, persepsi, dan langkah," cetusnya.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, hakikat safari politik itu adalah silaturahmi. Bagi PPP, silaturahmi adalah sebuah kebaikan yang juga dijadikan tradisi partai. Karena itu, pihaknya akan menyambut dengan hangat niat silaturahmi Puan Cs.

Baca juga : Dandim Maybrat Tunjukkan Kekompakan Bersama Masyarakat

Sampai saat ini, partai berlogo Kabah itu belum mengetahui jadwal Puan. Namun, prinsipnya, PPP akan menyambut setiap tamu yang datang. Terlebih, yang akan bersilaturahmi adalah pimpinan dari partai terbesar, seperti PDIP.

Lagipula, sinergi PPP dan PDIP sudah terjalin lama. Bukan hanya saat ini, sebagai partai yang berada dalam koalisi pemerintahan. Arsul mengenang, kedua ketua umum partai juga sempat bersandingan dalam pesta demokrasi lima tahunan.

"Melihat hubungan baik sebelumnya, terutama sejak wapres Hamzah Haz yang saat itu menjabat sebagai Ketum PPP mendampingi Presiden Ibu Megawati yang juga Ketum PDIP, maka PPP terbuka membahas persoalan politik dan kebangsaan kita saat ini maupun ke depan," tuturnya.

Lantas, apakah sinergi yang baik ini bisa berlanjut? Tentu kalau kemudian secara spesifik ditanyakan soal koalisi ke depan, maka masih terlalu pagi bagi kami menjawabnya," ucap Wakil Ketua MPR ini.

Namun, Arsul memastikan, paling tidak, sejak 2014 hubungan PPP dengan PDIP sangat baik. Sekalipun ada perbedaan sudut pandang atas isu-isu tertentu, tetapi semangat kebersamaan dan gotong royong yang terbangun, tidak menjadikan perbedaan itu mempengaruhi hubungan baik yang telah terjalin.

Bukan hanya Arsul, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi juga belum bisa memastikan, kapan dan Mardiono dengan Puan bertemu. "Kebetulan masih ada pembicaraan lebih lanjut. Soal waktu ya nanti kita sesuaikan lah yaa," ucap pria yang akrab disapa Awiek ini.

Baca juga : Bertemu PM Dan Kaisar Jepang, Jokowi Benar-benar Dimuliakan

Apa makna dari Puan menemui PAN dan PPP? Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, hal lumrah bila Puan terus menjalin komunikasi dengan parpol lain. Termasuk bertemu dengan PAN dan PPP, 2 partai pendukung pemerintah yang memang belum disambangi Puan cs. 

"Yang paling penting dari safari ini adalah bgaimana Puan bisa membuka komunikasi sebagai tokoh PDIP dengan parpol lainnya," ulas pria yang akran disapa Hensat.

Dengan bertemu para elit parpol dalam bingkai safari politik ini, PDIP bisa mempertimbangkan akan berkoalsi dengan siapa. Karena menurut survei KedaiKOPI, kalau PDIP maju sendiri akan sulit memenangkan pertarungan.

"Makanya dia harus berkoalisi. Nah ini mungkin salah satu penjajakan untuk berkoalisi. Apakah kemudian, akan mengacak-acak KIB ya bisa saja," ujar Hensat.

Namun, pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti pesimis bila Puan membawa agenda pencapresan untuk dirinya. Alasannya, di internal PDIP saja, kata dia, peluang Puan untuk diusung semakin menipis.

"Elektabilitas yang sangat rendah, bahkan belum mencapai 5 persen. Dengan waktu yang tersisa selama 1,5 tahun lagi, sulit mengejar elektabilitas capres lain," kata Ray.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.