Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar di Solo, Jawa Tengah, kemarin, mempertemukan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Dua capres dari kandang banteng yang sedang unjuk kekuatan. Sayangnya, meski satu panggung, Puan dan Ganjar duduknya masih berjauhan.
Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah digelar di Stadion Manahan. Acara tersebut dibuka oleh Presiden Jokowi.
Sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju juga terlihat di sana. Seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga : Tewas Setelah Menari Di Atas Truk Berjalan
Selain itu, hadir juga Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Yang menjadi perhatian pada acara itu adalah kehadirian Puan dan Ganjar dalam satu tempat. Pasalnya, hubungan keduanyan diisukan kurang baik. Apalagi, beberapa kali ke Jawa Tengah, Ganjar tidak pernah menyambut dan menemani Puan. Begitu juga ketika ada acara PDIP di Jawa Tengah, Puan tidak pernah mengundang Ganjar.
Namun, sayangnya meskipun duduk disatu panggung, mereka tetap “jaga jarak”. Puan yang mengenakan batik berwarna coklat duduk kedua kiri dari Jokowi. Atau bersebelahan dengan Pramono Anung, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Sedangkan Ganjar keempat kanan dari Jokowi atau setelah Ibu Iriana, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Muhadjir Effendy.
Baca juga : Yudo Di Atas Angin Dudung Juga Oke
Begitu juga saat Jokowi menekan layar untuk membuka muktamar, Puan memilih berada di kiri Jokowi. Sedangkan, Ganjar memilih di ujung kanan Jokowi.
Usai acara, keduanya juga tidak saling mengobrol. Puan yang juga Ketua DPP PDIP itu terlihat asyik bercengkerama dengan pejabat lainnya. Bahkan, Puan sempat selfi dengan Nadiem Makarim dan Yenny Wahid. Setelah itu, Puan pun memilih meninggalkan Stadion Manahan semobil dengan Gibran.
Untuk diketahui, Puan dan Ganjar sedang bersaing mendapatkan tiket capres 2024 dari PDIP. Meskipun elektabilitas kalah jauh dari Ganjar, Puan banyak memiliki banyak pendukung di elite PDIP. Para elite PDIP pun tidak suka dengan manuver Ganjar yang selalu pencitraan. Bahkan, Ganjar beberapa kali disemprot elite PDIP.
Baca juga : Pengamat: Pasangan Ganjar-Airlangga Paling Ideal
Apa kata PDIP soal renggangnya hubungan Puan dan Ganjar? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno membantah jika ada masalah di antara Ganjar dengan Puan. Ia juga meminta pihak lain agar tidak bicara yang macam-macam.
"PDIP adalah satu organisasi dan juga satu keluarga besar. Jadi jangan berpikir atau membuat simpulan yang bukan-bukan," pinta Hendrawan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya