Dark/Light Mode

Survei indEX: Partai-partai Stagnan, Elektabilitas Demokrat-PSI Meningkat

Kamis, 29 Desember 2022 17:10 WIB
Infografis elektabilitas parpol pada Pemilu 2024. (Foto: Ist)
Infografis elektabilitas parpol pada Pemilu 2024. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam setahun terakhir elektabilitas partai-partai politik cenderung mengalami stagnasi. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan PDIP masih tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 18,5 persen, disusul oleh Gerindra sebesar 12,0 persen.

Sedikit perubahan terjadi pada peringkat ketiga, Demokrat menyodok dengan raihan elektabilitas 7,4 persen. Melejitnya elektabilitas Demokrat menggeser Golkar ke peringkat keempat, sebesar 7,1 persen. Seperti halnya PDIP dan Gerindra, tren elektabilitas Golkar cenderung stagnan.

Demikian pula dengan PKB, yang meraih elektabilitas 6,8 persen. Sementara itu Partai Solidaritas Indonesia juga mengalami kenaikan elektabilitas, kini mencapai 6,2 persen. Hanya PKS yang mengalami penurunan elektabilitas, sekarang tersisa 5,6 persen.

“Di tengah stagnannya partai-partai politik, Demokrat dan PSI justru mengalami kenaikan tingkat elektabilitas,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (29/12).

Baca juga : Survei SPIN: Jelang 2023, Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Tertinggi

Menurut Vivin, belum ada peningkatan eskalasi politik yang berarti sepanjang tahun 2022. Terbentuknya koalisi partai-partai seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya masih sebatas penjajakan dan upaya untuk konsolidasi.

“Dinamika justru terjadi di kalangan partai-partai oposisi, di mana Demokrat dan PKS mengalami fluktuasi naik dan turun,” jelas Vivin. Sebelumnya PKS yang mengalami lonjakan kenaikan elektabilitas pada survei bulan Juli 2022.

Rivalitas muncul di antara kubu oposisi, khususnya dalam mendesakkan kepentingan masing-masing untuk menggolkan figur calon wakil presiden yang bakal diusung untuk mendampingi Anies Baswedan.

Sejauh ini baru Nasdem yang secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, tetapi koalisi yang digadang-gadang dengan melibatkan Demokrat dan PKS tidak kunjung terealisasi. Rencana ketiga partai untuk mengumumkan koalisi pada 10 November lalu batal terwujud.

Baca juga : Dapat Dukungan Dari Warga NU, Elektabilitas Erick Thohir Melaju Pesat

Demokrat keukeuh menjagokan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, agar berpasangan dengan Anies. PKS mengusulkan kadernya yang merupakan mantan gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Belakangan mantan Panglima TNI Andika Perkasa masuk dalam bursa cawapres Anies.

“Demokrat dan PKS berharap bisa meraih coattail effect dari pencapresan Anies, karena itu figur cawapres menjadi titik sentral persaingan kedua partai,” tandas Vivin. Sementara itu Nasdem belum pulih dari anjloknya elektabilitas, kini masih terbenam di angka 1,7 persen.

Manuver Nasdem mengusung Anies sebagai capres menjadi pertaruhan besar bagi partai dengan slogan restorasi Indonesia tersebut, mengingat Nasdem masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Sedangkan Anies disebut-sebut sebagai antitesis terhadap program-program Jokowi.

Terakhir mencuat wacana reshuffle terhadap menteri-menteri dari Nasdem. “Kalaupun reshuffle jadi dilakukan, Jokowi harus berhati-hati agar tidak terkesan hanya menyasar Nasdem, sehingga memungkinkan Nasdem dan Anies memainkan strategi playing victim,” tegas Vivin.

Baca juga : Prestasi Di BUMN Kinclong, Elektabilitas Menteri Erick Melesat Cepat

Reshuffle kabinet terakhir dilakukan pada pertengahan tahun 2022, di mana PAN mendapat kursi menteri. PAN kini mencatatkan elektabilitas 2,7 persen, disusul PPP sebesar 2,1 persen. Tipis di bawah Nasdem ada Perindo 1,5 persen, berikutnya Gelora 1,0 persen.

Elektabilitas partai-partai lainnya di bawah 1 persen, yaitu Hanura (0,6 persen), Partai Ummat (0,5 persen), PBB (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen). Partai-partai baru masih nihil, yaitu Partai Buruh dan PKN, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab 26,0 persen.

Pada 14 Desember lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan 17 partai nasional sebagai peserta Pemilu 2024. Partai Ummat yang dinyatakan tidak lolos mengajukan gugatan ke Bawaslu, dan kini sedang dalam proses verifikasi faktual ulang.

Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.