Dark/Light Mode

Disindir Mau Nyaplok Ganjar

PSI Minta Maaf Ke Mega

Kamis, 12 Januari 2023 08:00 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (Foto: PSI)
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie. (Foto: PSI)

 Sebelumnya 
Permintaan maaf ini disambut baik Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Menurutnya, PDI Perjuangan menerima permohonan maaf PSI yang disampaikan Grace Natalie.

“Sudah pasti diterima, karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan, pertama, berterima kasih. Latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan ya pasti oke,” ujar Bambang, di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Soal PSI ngaku-ngaku adiknya PDIP, Bambang pun tidak menjadikannya persoalan. Asumsinya, tidak masalah jika ada partai yang hendak belajar dengan partai lainnya. Namun, dia menegaskan, setiap partai politik memiliki kedaulatan masing-masing. “PSI berdaulat, partai apapun berdaulat, mereka punya AD/ART sendiri itu arti­nya berdaulat,” terangnya.

Baca juga : Santri Dukung Ganjar Gelar Sunat Massal Di Ciamis

Ketua Komisi III DPR itu menekankan ihwal etika dalam berpolitik antarpartai. Terkadang hal ini terabaikan karena kepentingan yang pragmatis. “Hari ini etika penting. Ketika semua berpikir pragmatis, etika karena nggak tertulis suka diabaikan, unggah ungguh diabaikan pada­hal itu menjadi tata nilai bangsa sesungguhnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir ada parpol yang mengusung orang di luar partai menjadi Capres 2024. Hal tersebut dibahas dengan putrinya, Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP.

“Kok kayak gitu ya, emang­nya nggak punya kader sendiri, masa dompleng-dompleng? Ini aturannya piye?’ ujar Megawati saat berpidato di HUT PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Selasa (10/1).

Baca juga : Pak Ganjar, Diingatkan Bu Mega Lho…

Megawati berpendapat, par­tai itu harus mempersiapkan kadernya untuk menjadi pe­mimpin. Menjadi partai pengu­sung capres, bukan hanya partai pendukung. Asumsinya, dalam kondisi gawat jika suatu partai tidak memiliki kader pemimpin. “Calon itu harus ada, bikin partai mau buat apa?” kelakarnya.

Sementara itu pengamat poli­tik Boni Hargen menganalisa, pernyataan Megawati ihwal par­tai mendompleng kader partai lain tidak hanya tertuju kepada satu partai. Melainkan, menjadi refleksi besar bagi seluruh parpol di Indonesia tentang pentingnya kaderisasi. “Apa yang disampai­kan oleh Ibu Mega tentu tidak bermaksud kepada satu partai,” ujar Boni, kemarin.

Diamininya, pernyataan Megawati itu adalah hal yang lum­rah. Pasalnya, partai politik itu memang dibentuk untuk mere­but kekuasaan melalui Pemilu. kaderisasi, pendidikan politik di dalam internal partai politik,” terangnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.