Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Pemilu Proporsional Tertutup

Bulan Bintang Lurusin Isu Beli Kucing Dalam Karung

Minggu, 15 Januari 2023 08:00 WIB
Ketua bidang Politik Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Firmansyah. (Foto: Istimewa)
Ketua bidang Politik Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Firmansyah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Bulan Bintang (PBB) tak gentar berjuang sebagaipihak terkait uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun2017 Tentang Pemilu, khususnya, terkait sistem proposional tertutup di Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Keputusan PBB ini mung­kin dianggap tidak populer. Padahal, kita ingin pesta demokrasi nanti lebih substansial,” ujar Ketua bidang Politik Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Firmansyah, kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Baca juga : Pemilu Proporsional Terbuka Lebih Kedepankan Politik Masa Depan

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bulan Bintang ini mengamini, hanya partainya dan PDI Perjuangan yang mem­perjuangkan Pemilu tertutup. Namun, PDIP tidak dapat menjadi pihak terkait karena partai penguasa ini termasuk partai yang membahas undang-undang tersebut.

“Otomatis, hanya PBB parpol peserta pemilu 2024 sendiri yang mendukung Pemilu dengan sistem proporsional tertu­tup dalam pengujian Undang-Undang Pemilu di MK ini,” sebutnya.

Baca juga : Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Elite Parpol Mulai Produktif

Meski begitu, menurutnya hal itu tak jadi soal. Karena perjuanganini merupakan rang­kaian catatan kritis partai atas perjalanan tiga Pemilu lalu. Yaitu, di 2009, 2014, dan 2019. Pesta demokrasi dengan memilih calon secara langsung justru memiliki preseden buruk.

Dia menyebut, pemilihan dengan sistem proporsional terbuka itu menyuburkan politik uang di setiap ajang pemilihan. Di mana, semakin besar calon melakukan cara terlarang dengan melakukan politik uang, maka si calon itu besar potensinya untuk dipilih namanya secara langsung saat pencoblosan.

Baca juga : Galang Penolakan Pemilu Proporsional Tertutup, Peran Airlangga Diapresiasi

Selain itu, sistim ini otomatis mengurangi kualitas anggota de­wan di parlementer. Bagaimana tidak, posisi pemenang, hampir nyaris ditentukan caleg berkan­tong tebal, tokoh, maupun artis populer. Bukan kader berkualitas di internal partai.

“Kader, serta pengurus partai akan tersisih. Padahal, para kader partai sangat berkualitas serta mengerti ideologi parpolnya. Kader itu, pasti bisa bekerja memperjuangkan dan mewakili rakyat di parlemen,”semangatnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.