Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Surya Paloh Bakal Didapuk Ketua Umum Lagi

Mirip PDIP dan PKB, Kongres Nasdem Nggak Ada Kejutan

Jumat, 30 Agustus 2019 09:41 WIB
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (tengah). (Foto: Istimewa).
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (tengah). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
 Namun, Johnny tak mau berkomentar lebih lanjut mengenai kemungkinan nama lain selain Surya Paloh sebagai kandidat ketua umum. Sejauh ini, dia menilai kepemimpinan Surya Paloh berdampak positif bagi Nasdem.

“Sedang disusun termasuk di dalamnya program kerja 5 tahun, kehidupan kebangsaan, regenerasi dan transformasi organisasi. Keberhasilan memenangkan pilpres dan pileg tidak terlepas dari keberhasilan Surya Paloh,” katanya.

Baca juga : Capim KPK Dikuasai Polisi dan Jaksa, Kenapa Pada Ketakutan?

Menanggapi fenomena tersebut, pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin memberikan kritik atas beberapa partai politik yang tidak melakukan pergantian ketua umum, seperti PDIP, PKB. Mungkin selanjutnya NasDem. Menurutnya, sistem politik saat ini hanya mengandalkan patronase.

“Di mana seorang petinggi atau atasan akan diikuti oleh orang di bawahnya. Kayak Me ga wati, Muhaimin dan Surya Paloh menegaskan sistem oligarki sangat kuat,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : PSSI Percepat Pemilihan Ketum Baru dan Kongres Anggota Komite Eksekutif

“Sesungguhnya fenomena ini karena kekuatan politik oligarki telah menjadi sesuatu yang tum buh subur di Indonesia,” sambungnya. Meski demikian, dia tidak menampik masih dipertahankannya para ketua umum petahana mendapatkan keuntungan elektoral partai yang berhasil disabet pada Pemilu 2019.

Namun, sistem oligarki hanya menutup proses regenerasi kepemimpinan yang seharusnya berjalan.

Baca juga : Bagir, Marzuki dan Pabotinggi Membedah Kedaruratan

“Ketika oligarki terjadi dan kepemimpinan dipegang oleh orang tertentu yang orangnya itu-itu saja, sesungguhnya partai belum menunjukkan sebagai partai modern, terbuka. Di mana regenerasi berja lan dengan baik. Ini kan melanggengkan kekuasaan yang lama, sesungguhnya dalam konteks politik tidak bagus tapi dilakukan,” tutupnya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.