Dark/Light Mode

Tepis Ada Konflik Internal, PKB Klaim Sebagai Bentuk Penyegaran

Kamis, 29 Agustus 2019 08:46 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa).
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menepis adanya konflik internal antara pengurus lama dan baru usai Muktamar V PKB di Bali. Padahal, penunjukan pengurus baru bentuk penyegaran.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid di gedung DPR kemarin. Menurutnya, pengurusan baru ini tidak mutlak, karena dalam suatu waktu komposisi pengurus bisa di rombak lagi.

“Itu kan biasa saja toh nama nya partai ada penyegaran. Nggak ada (konflik) itu ya. Ya bersabarlah untuk tidak jadi pengurus nanti jadi pengurus lagi itu kan biasa. itu rolling-rolling biasa,” terang Jazilul.

Baca juga : Tarik Investor Pelabuhan, Begini Saran ABUPI

Salah satu kelayakan untuk menjadi pengurus juga dilihat dari kinerja. Selain itu, dalam aturan organisasi, Muktamar memberikan mandat kepada ketua umum menyusun kepengurusan.

“Ya memang mandat muktamar seperti itu. Keputusan muktamar, pengurus itu bisa diganti, diisi, diangkat kapanpun sesuai dengan kebutuhan partai dan siapapun,” tutupnya.

Menurutnya, kepengurusan yang terbentuk juga disebutkan merupakan hasil mandatoris tunggal dari Ketua Umum terpilih hasil Muktamar PKB, Muhaimin iskandar.

Baca juga : Gempa Banten, MDMC Siagakan Personel

Namun, ada sejumlah nama yang tidak ikut dalam kepengurusan yang baru. Misalnya ada Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding. Keduanya dalam kepengurusan periode lalu masuk dalam struktur. PKB menyebut soal mereka yang tidak masuk kepengurusan bukanlah hal yang besar.

“Kalau nanti dianggap namanya penting untuk masuk (pengurus) ya bisa dimasukkan lagi kan begitu aja. Pengurus itu biasa, bukan sesuatu yang ini (heboh). Setiap ada mukta mar ada pengurus baru,” katanya.

“Ada yang ditinggal ada yang masuk. Yang ditinggal jangan merasa ketinggalan, biasa aja nanti kan bisa masuk lagi,” sambungnya.

Baca juga : Kasus Suap Dan Gratifikasi Gubernur Kepri, KPK Klarifikasi Dokumen Perizinan Reklamasi

Diketahui, Lukman Edy merupakan mantan Sekjen hasil Muktamar PKB 2005, dan jabatan terakhir merupakan Ketua DPP tahun 20142019.

Abdul Kadir Karding juga mantan Sekjen PKB hasil Muktamar PKB 2014, dan disambung menjadi Ketua DPP PKB pada tahun 2019 karena masuk dalam tim sukses di Pilpres.

Saat dihubungi rakyat Merdeka, Abdul Kadir Karding enggan menjawab terkait dirinya yang tidak menjadi pengu rus PKB periode 20192024. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.