Dark/Light Mode

Perindo Kecam Penembakan Di Kantor MUI

Jumat, 5 Mei 2023 22:22 WIB
Ketua Bidang Keagamaan DPP Perindo, Abdul Khaliq Ahmad. (Foto: Istimewa)
Ketua Bidang Keagamaan DPP Perindo, Abdul Khaliq Ahmad. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) merespon peristiwa penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5) lalu.

Partai pimpinan Ketua Umum (Ketum) Hary Tanoesoedbjo ini mengecam peristiwa yang melukai dua pegawai MUI itu.

Ketua Bidang Keagamaan DPP Perindo, Abdul Khaliq Ahmad mengatakan, aksi kekerasan yang bertendensi agama kerap kali terjadi sehingga perlu ada pencegahan.

"Ini harus dicegah, karena fenomena aksi kekerasan bertendensi agama itu akan pasti terus berlanjut kalau tidak segera diatasi," kata Khaliq, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Jumat (5/5).

Baca juga : Upaya Pecah Belah Bangsa

Ia melanjutkan, yang bisa dilakukan sebagai upaya mencegah kekerasan tersebut yaitu pihak-pihak yang terkait keagamaan untuk menggelar pertemuan reguler guna mengevaluasi stabilitas keagamaan dan sosial.

Menurutnya, selama ini pertemuan antar pihak terkait yang dimaksud hanya sebatas reaktif setelah terjadi aksi kekerasan bertendensi agama.

"Saya kira pertemuan reguler ini harus dilakukan ada atau tidak ada kasus tetap ini bisa dilakukan," katanya.

Kemudian, instansi terkait juga perlu menggencarkan fungsi edukasi kepada masyarakat. Asumsinya, edukasi bisa mempercepat terciptanya perdamaian dan persatuan bangsa sebagai kunci dalam bernegara.

Baca juga : Fadel: Waspada Upaya Pecah Belah Bangsa!

"Dengan persatuan dan perdamaian itu maka kita bisa mewujudkan Indonesia sejahtera, jadi ini yang paling penting," semangatnya.

Selain instansi pemerintah, pencegahan juga dapat dimulai dari masyarakat dengan pendalaman ilmu agama masing-masing. Dengan tingginya literasi agama, maka masyarakat mampu menepis provokasi yang berasal dari sumber tidak kredibel.

"Ada semacam pengakuan dari si pelaku bahwa pelaku juga adalah seorang nabi, maka saya kira ini satu pengakuan yang sesungguhnya juga sering terjadi. Tidak akan mungkin masyarakat Indonesia termakan dengan provokasi ini karena saya melihat bahwa tingkat pemahaman keagamaan masyarakat kita sudah cukup baik," sebutnya.

Diketahui, dalam kasus tersebut juga ditemukan rekening pelaku yang saldonya mencapai ratusan juta. Khaliq menyebutkan, perlu ada pendalaman terkait modus dari transaksi pelaku apakah terafiliasi dengan gerakan terorisme atau tidak.

Baca juga : Polda Metro Jaya: Penembak Kantor MUI Bukan Teroris, Dia Pingin Diakui Wakil Nabi

"Nilainya besar dan oleh karena itu perlu didalami kembali motif dari dana-dana yang ada ini, apakah untuk kegiatan-kegiatan yang mengarah ke negatif yang mengganggu stabilitas keamanan dan politik kita atau adakah motif-motif lain," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.