Dark/Light Mode

Peringatan Harlah PKB, Undangan Untuk Gus Yahya Tak Kunjung Sampai…

Minggu, 23 Juli 2023 08:40 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, PKB menggelar Harlah ke-25 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Elite PKB menyatakan telah mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, tapi surat undangan itu belum nyampe ke PBNU. Nah lho...

Kepastian undangan itu belum nyampe diungkap Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin. "Yang bilang ada undangan, itu hoax. Belum ada undangan dari PKB," kata Sulaeman.

Menurut dia, hingga kemarin pagi, surat undangan untuk Gus Yahya tidak ada. Menurut dia, tidak mungkin jika ada surat masuk tidak terdata, karena sistem surat menyurat di PBNU sangat rapi.

Kata dia, surat masuk dan keluar tertata dalam sistem IT yang terintegrasi. Sehingga ketahuan kapan ada surat masuk, kepada siapa surat ditujukan, dan kapan ada surat keluar.

“Jangan-jangan undangannya memang tak ada," tutur dia.

Baca juga : Wasekjen PBNU: Belum Ada Undangan Resmi Untuk Gus Yahya

Sulaeman balik menyindir ketidakhadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam Harlah Satu Abad NU di Sidoarjo, beberapa waktu lalu. "Yang tidak hoax itu Harlah NU di Sidoarjo mengundang seluruh ketua umum partai, tetapi Cak Imin tidak berani hadir," kata Sulaeman.

Lalu apa kata PKB?  Ketua DPP PKB, Daniel Johan menegaskan, partainya telah mengirim surat undangan ke Gus Yahya untuk hadir di acara tasyakuran ke-25 PKB. "Yang saya paham ada," tandas Daniel, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Untuk diketahui, selain puluhan ribu kader, Harlah PKB ini akan dihadiri Presiden Jokowi, sejumlah ketua umum partai, hingga kiai-kiai dan Bu Nyai dari pondok pesantren di Pulau Jawa. PKB juga mengundang Gus Yahya.

Soal undangan untuk Gus Yahya itu diungkap Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal. "Ya mudah-mudahan beliau bisa hadir. Semua elite bangsa kita undang, masalah kehadiran beliau-beliau tergantung konfirmasinya," sebut Cucun di Kantor PKB, Jakarta Pusat, Kamis lalu.

Hubungan PBNU dan PKB memang sedang retak. Keretakan itu berawal dari terpilihnya Gus Yahya menjadi Ketum PBNU pada Desember 2021. Sejak saat itu, Gus Yahya menyatakan, NU tidak dimiliki satu partai tertentu. Gus Yahya juga melarang kader-kader NU untuk bicara copras-capres. Padahal Cak Imin sedang getol menggalang dukungan para kiai NU untuk kepentingan nyapres di 2024.

Baca juga : KCIC Ingatkan Warga Jangan Main Layangan Di Sekitar Jalur KA Cepat

Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menyayangkan, PKB dan PBNU konflik. Pasalnya, secara realitas NU dan PKB itu irisannya sama. Mayoritas pengurus, anggota dan pemilih PKB adalah warga nahdliyin.

Hanya saja, kata dia, PBNU telah membuat keputusan untuk tidak berpolitik secara praktis. PBNU juga mempersilakan anggotanya untuk menentukan pilihannya masing-masing.

Jokowi Bakal Hadir

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda mengatakan, partainya turut mengundang para ketua umum parpol parlemen. Sejauh ini, kata Syaiful, ada tiga partai yang sudah konfirmasi hadir. Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Selain para Ketum parpol, Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir. Huda menyebut putra Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka diundang sebagai Kepala Daerah tempat diselenggarakannya acara harlah.

Syaiful menambahkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin d bakal menyampaikan pidato. “Kader akan mendengarkan dengan seksama pidato ketum,” tukasnya.

Baca juga : Besok Harlah PKB Ke-25 Di Solo, Imin Ngarep Gus Yahya Datang

Ketua Panitia Harlah ke-25 PKB, KH Yusuf Chudori mengatakan, Cak Imin masih dipingit tak akan berbicara soal Pilpres 2024 di acara Harlah. Menurutnya, Cak Imin akan berbicara mengenai perjalanan dan kontribusi PKB selama 25 tahun.

"Kita berniat berkumpul istighasah, tetapi karena ini Pilpres menghangat tentu akan bermakna konsolidasi Pilpres dan sebagainya yang kita persilakan yang menafsir," ungkapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.