Dark/Light Mode

Besok Harlah PKB Ke-25 Di Solo, Imin Ngarep Gus Yahya Datang

Sabtu, 22 Juli 2023 08:45 WIB
Gedung DPP PKB. (Foto: Ist)
Gedung DPP PKB. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PKB akan menggelar harlah ke-25 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, besok. Partai yang dikomandoi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini mengundang Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh nasional lainnya. Salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. Meskipun kurang akur, Imin cs tetap ngarep Gus Yahya bisa datang. 

Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal berharap, Gus Yahya dapat hadir. Karena perayaaan milad partainya masih bersamaan dengan satu abad NU. "Ya mudah-mudahan beliau bisa hadir. Semua elite bangsa kita akan diundang, masalah kehadiran beliau-beliau tergantung yang konfirmasinya," kata Cucun kepada wartawan, kemarin. 

Dia bilang, PKB tak bisa dipisahkan dari NU. Karena, PKB dilahirkan oleh para kiai dan ulama bermazhab NU.

Selain Presiden, Wapres dan Gus Yahya, PKB juga mengundang para elite partai politik dan kepala daerah. Antara lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Keduanya merupakan tuan rumah dari lokasi acara harlah PKB. 

"Mas Gibran konfirmasi hadir," ujar Ketua Fraksi PKB di DPR itu. 

Baca juga : Melesat Tajam Di Survei PPI, Gibran Ungguli Gus Yasin Di Pilkada Jateng 2024

Kata Cucun, undangan yang disebar pihaknya merata. Termasuk para tokoh partai di luar koalisi PKB dengan Gerindra. Karena PKB tak ingin adanya kecemburuan lantaran dituding pilih-pilih undangan. "Kita perlihatkan ke publik bahwa semua elit bangsa dan para tokoh parpol bisa bersatu," sebut Anggota Komisi III DPR itu. 

Sekjen DPP PKB, Hasanuddin Wahid mengatakan, harlah bakal diikuti sekitar 67 ribu kader. Acara harlah juga jadi momentum menyatukan tekad bekerja lebih keras untuk sukses PKB, baik di Pilpres maupun Pemilu.

Di Pilpres, kata dia, PKB bertekad mengantarkan Imin menjadi Capres. Sementara, di ajang Pileg partainya bertekad meraih 100 kursi di DPR, 500 kursi di DPRD provinsi, dan 3.000 kursi di DPRD kabupaten atau kota.

Lalu apa tanggapan PBNU soal undangan PKB?  Pengurus PBNU, Mabroer Masmuh mengaku, belum ada konfirmasi dari pihaknya yang akan menghadiri harlah PKB. Di samping itu, dia juga tidak mengetahui pasti apa undangan PKB telah sampai ke kantor pusat PBNU. 

"Kalau dari PBNU kayaknya nggak ada. (Terkait undangan dari PKB) persisnya saya nggak tahu," sebut Mabroer saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Golkar-PKB Bersatu, Pilpres Bisa 4 Pasang

Senada, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi juga belum mengetahui perihal kehadiran Gus Yahya di harlah PKB. Sebab, dari kemarin dia berada di luar Jakarta. "Saya belum dapat informasi. Saya di Malang. Mau mantu Sabtu ini," sebut kiai yang lebih dikenal Gus Fahrur kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Sementara, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menyebut, PKB dan NU tak bisa dipisahkan. Keduanya senyawa. "PKB lahir dari rahim NU. Itu sejarah tak bisa dibisa dilihat sepotong-sepotong, satu badan dan satu nyawa," cetus Rio saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Makanya, kata dia, PKB wajib mengundang PBNU di hari spesialnya. Sebaliknya, aneh kalau Gus Yahya tidak menyempatkan waktu untuk hadir di harlah PKB. "Kalau kita lihat di bawah, ulama dan Masyayikh NU yang ada di pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia, terutama di Jatim selalu menyuarakan aspirasi politiknya ke PKB," jelasnya. 

Karena itu, dia berharap, Imin dan Gus Yahya bisa akur lagi. "Kehadiran PBNU, khususnya Gus Yahya di harlah PKB akan merekonsolidasi patahan cerita beberapa waktu belakang ini yang kurang manis antara PKB dan Ketum PBNU era Gus Yahya," beber dia. 

Diketahui, hubungan PBNU dan PKB saat ini masih retak. Keretakan berawal dari terpilihnya Gus Yahya menjadi Ketum PBNU pada Desember 2021. Sejak saat itu, Gus Yahya menyatakan, NU tidak dimiliki satu partai tertentu. 

Baca juga : Pak Prabowo, Imin Ngarep Banget Tuh

Gus Yahya juga melarang kader-kader NU untuk bicara copras-capres. Padahal Imin sedang getol menggalang dukungan para kiai NU untuk kepentingan nyapres di 2024.

Kerenggangan semakin terasa saat Imin tak menghadiri pelantikan kabinet Gus Yahya dan peringatan Harlah NU, di Balikpapan, 31 Januari lalu. Apalagi, setelah itu, Gus Yahya menjewer para pengurus PCNU di Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso, yang ikut dalam deklarasi mendukung Imin nyapres.

Semakin retaknya hubungan Gus Yahya dan Imin makin nampak setelah Wakil Ketua DPR itu tak segan-segan “menyerang” Gus Yahya. Cak Imin bilang, sikap Gus Yahya yang ambil jarak dengan PKB, nggak akan ngefek ke perolehan suara PKB nanti.

Dia mengklaim, kader PKB sangat solid. Mantan Wakil Ketua MPR itu pun pede bisa mempertahankan perolehan suara PKB sebesar 13 juta. Hubungan PKB dan PBNU merenggang. Bahkan, memanas akibat mars 1 abad NU yang digunakan pada acara partai besutan Muhaimin Iskandar itu.

Puncaknya, Imin tidak terlihat hadir dalam resepsi peringatan Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa, 7 Februari lalu. Padahal beberapa tokoh nasional dan beberapa ketum parpol hadir dalam acara tersebut. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.