Dark/Light Mode

Diungkap Wakil Ketua DPD Golkar Papua

Kontribusi Bahlil Ke Partai Sangat Nyata

Selasa, 25 Juli 2023 08:46 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar Papua menyambut positif sikap Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yang mengisyaratkan siap jadi Caketum Golkar.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Provinsi Papua, Max Richard Krey yakin, kalau Bahlil jadi ketua umum, bisa mengembalikan marwah Golkar. 

"Kami di Papua, paham betul bagaimana Bang Bahlil. Dia orang yang tegas dan berani, punya strategi sendiri untuk memperbaiki sesuatu," tutur Max, kemarin.

Suka tidak suka, Max mengakui, jumlah kursi Golkar di DPR selalu turun sejak era reformasi. Dengan kapasitas yang dimiliki Bahlil, dia optimis, Golkar bisa mendapat minimal 100 kursi DPR. 

Baca juga : Wasekjen DPP : Golkar Solid, Fokus Pileg, Pilpres Dan Pilkada

Max kemudian memuji prestasi Bahlil di pemerintahan. "Meski ada pandemi, realisasi investasi mencapai target. Artinya, Presiden Jokowi mempercayai Bang Bahlil bisa menangani di lingkup nasional dan internasional," tuturnya.

Dengan prestasi Bahlil seperti ini, Max optimis, Bahlil bisa juga membawa Golkar lebih baik lagi.

Max kemudian menyayangkan rekan-rekannya di Beringin yang meragukan kiprah Bahlil di Beringin. Max menyebut, sejak 2001-2014, Bahlil merupakan anggota aktif struktural partai. Setelah 2014 hingga sekarang, Bahlil menjadi anggota biasa karena menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan diangkat menjadi Menteri Investasi.

Max merinci lagi beberapa aktivitas Bahlil di Beringin. Kata dia, Bahlil pernah mengemban tugas sebagai Wakil Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Papua. Saat itu, AMPG pertama kali dibentuk di bawah kepemimpinan Akbar Tandjung selaku Ketum Golkar. 

Baca juga : Ganjar Pranowo Teken Kerja Sama Pertanian Dengan Thailand

Di 2009, lanjut Max, Bahlil terpilih sebagai Bendahara Golkar DPD Papua hingga 2014. "Satu periode penuh, Bang Bahlil menjalankan tugasnya dengan baik. Kontribusinya nyata, bahkan Bang Bahlil sering memakai dana pribadinya untuk menjalankan roda organisasi Golkar di Papua," ungkap Max.

Di 2010, lanjut Max, Bahlil juga pernah menjadi calon Ketum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Pusat melawan Dave Laksono, meski saat itu Bahlil kalah. "Jadi, secara tegas, sesuai Anggaran Dasar Partai Golkar Bab tentang Keanggotaan dan Kader Pasal 13-18, Bang Bahlil merupakan kader Partai Golkar," tegas Max.

Bahlil juga, sambung Max, pernah mengikuti jenjang perkaderan. Mulai dari Pendidikan dan Pelatihan tingkat daerah (Diklatda) hingga Pendidikan dan Pelatihan tingkat Nasional (Diklatnas) 2009.

"Prestasi Bang Bahlil saat menjabat Bendahara Golkar Papua, bisa mengantarkan 22 kader menjadi Anggota DPRD, dan saat itu ketua DPRD-nya dari Golkar. Ada sekitar 15 bupati/wali kota di Papua dari Golkar. Capaian itu dimenangkan atas perjuangan bersama dan Bang Bahlil ada di sistem struktural partai," urai Max.

Baca juga : Dorong Anak Lahap Makan, Orangtua Optimalkan Nutrisi Dan Tumbuh Kembang

Max merinci semua kiprah Bahlil itu untuk menjawab pihak-pihak yang mempertanyakan status dan kontribusi Bahlil di Golkar. "Mereka harus ngaca diri dulu, baru bicara. Kami kader di Papua tersinggung dengan ucapan seperti itu," tegas Max.

Di tempat terpisah, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro mengakui, secara sosok, Bahlil sangat mumpuni memimpin Golkar.

"Bahlil bisa jadi didukung oleh kader-kader senior Golkar kalau dia memang kader Golkar dan jelas track record-nya dan memberi kemanfaatan bagi partai dan dampak positif elektoral dalam Pemilu 2024," tutur Zuhro. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.