Dark/Light Mode

Perindo, PSI, PBB dan Garuda, Terancam Tak Ikut Pemilu 2029, Jika Tidak Tak Usung Capres 2024

Sabtu, 14 Oktober 2023 16:59 WIB
Logo Pemilu 2024. (Foto: Ist)
Logo Pemilu 2024. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai politik yang tidak mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden terancam terkena sanksi. Aturan tersebut diperuntukan bagi partai politik peserta Pemilu 2019 yang kembali berkontestasi di Pilpres dan Pemilu 2024.

Aturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pada pasal 235 ayat 5, tertulis klausul, ‘dalam hal partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi syarat mengajukan pasangan calon tidak mengajukan bakal pasangan calon, partai politik bersangkutan dikenai sanksi tidak mengikuti Pemilu berikutnya’.

Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik mengatakan, berdasarkan pasal 222 dalam UU Pemilu, syarat pengusulan atau pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres bisa menggunakan pendekatan alternatif. Di mana bisa perolehan kursi legisltif di DPR ataupun juga bisa perolehan suara sah secara nasional pada Pemilu Anggota DPR 2019 lalu. Sehingga tinggal partai atau gabungan parpol memilih alternatif persyaratan pengusulan tersebut sesuai UU Pemilu.

Baca juga : Partai Garuda: Mahasiswa Tak Bisa Undang Capres Debat Di Kampus

Pasal 222 UU Pemilu mengatur, ‘Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen)dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya’.

“Saya yakin parpol-parpol peserta Pemilu 2019 dan kini menjadi peserta Pemilu 2024 mematuhi dengan baik aturan pendaftaran peserta Pilpres. Kini parpol-parpol tersebut sedang konsolidasi politik persiapan pengusulan atau pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres,” katanya saat dihubungi, Sabtu (14/10).

Sehingga, partai politik yang pernah ambil bagian di Pemilu 2019 tetap harus memberikan dukungan atau mengusung di Pilpres 2024. Sekalipun partai tersebut tidak lolos parlemen, seperti Perindo, PSI, PBB hingga Partai Garuda.

Baca juga : Terima Hipakad, Bamsoet Ajak Sukseskan Pemilu dan Pilkada 2024

“Sanksi dalam Pasal 235 ayat 5 UU Pemilu akan diberlakukan dimana parpol yang memenuhi syarat pengajuan bakal paslon pilpres tetapi tidak mengajukan bakal paslon Pilpres,” jelas Idham.

Sebelumnya, Idham mengungkapkan, parpol baru peserta pemilu 2024 hanya dapat mendukung, tetapi tidak bisa ikut mengusung bakal pasangan capres-cawapres. Tapi mereka tidak akan terkena sanksi.

"Kalau pertanyaan parpol yang baru disahkan pada tanggal 14 atau 30 Desember 2022, dan belum pernah menjadi peserta pemilu sebelumnya akan kena sanksi? Tidak," ujarnya di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (12/11).

Baca juga : Penilaian Mahfud, Pemilu 2024 Tak Sepanas 2019

Idham mengatakan sanksi hanya berlaku untuk parpol yang pernah menjadi peserta pemilu sebelumnya. Idham menyebut jika parpol peserta pemilu sebelumnya atau parpol parlemen tidak ikut mengusung, maka akan disanksi tidak boleh mengikuti pemilu berikutnya. Hal itu, sesuai dengan Pasal 235 ayat 5 UU Nomor 7 Tahun 2017.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.