Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Rendahkan Ulama

Ke Fadli Zon, Romy Dongkol

Kamis, 7 Februari 2019 05:08 WIB
Ketum PPP M Romahurmuziy (kiri) bersama KH Maimoen Zubair. (Foto: Twitter @MRomahurmuziy)
Ketum PPP M Romahurmuziy (kiri) bersama KH Maimoen Zubair. (Foto: Twitter @MRomahurmuziy)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komentar saya satu saja ke Fadli, suruh bosnya salat lima waktu dan puasa Ramadan dulu, deh. Kalau belum, jangan bawa-bawa agama dan Tuhan dalam kontestasi.

Begitu komentar Ketum PPP M Romahurmuziy atau Romy saat ditanya soal puisi "Doa Yang Ditukar" karya Waketum Gerindra, Fadli Zon, Rabu (6/2).

Romy begitu dongkol. Dia kecewa doa Pilpres Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang sempat salah menyebut Jokowi menjadi Prabowo, terus digoreng. "Buat Fadli, belajar bahasa Arab dulu deh, baru komentar. Jangan malu-maluin ah," tambah Romy, kembali menohok Fadli.

"Iya nanti saya belajar deh," jawab Fadli  saat dikonfirmasi ulang terkait ucapan Romy. Fadli menjawab demikian di Rutan Cipinang, usai menjenguk Ahmad Dhani, Rabu (6/2).

Baca juga : Airin Nggak Sempat Ke Salon Lagi

Fadli kembali menjelaskan soal puisinya. Fadli mengaku tak memiliki niat menyinggung Mbah Moen. "Itu jelas, kok. Saya orang yang sangat menghormati Mbah Maimoen. Saya kenal beliau, dan tidak ada sedikit pun maksud kepada Mbah Maimoen. Saya tidak menyebutkan nama. Yang saya maksud menjadi makelarnya, justru yang mengubahnya," jelas Fadli.

Tak hanya kemarin, sebenarnya. Kedongkolan Romy terhadap ke Fadli dan kubu sebelah, sudah berhari-hari diutarakan ke publik. Dalam akun twitternya, @Mromahurmuziy, Romy membalas dengan emosi dan menohok. Ada juga puisinya.

Dalam cuitannya, Minggu (3/2), Romy menyimpulkan, ada 3 karakter yang dimiliki pendukung capres sebelah. "Yaitu nekat, menghalalkan segala cara asal menang. Kreatif, hobi nyomot dan edit peristiwa sesuai selera. Dan ketiga, klaimnya paling agamis tapi hobinya tebar fitnah. Disingkat apa ya?" tulis Romy.

Berikutnya, Romy tampak lebih santai. Misalnya, saat dia mengunggah foto bergambar poster yang tertempel di sebuah tiang listrik. Dalam poster tertulis: terima jasa ralat doa. Hubungi Mas Rommi. Foto ini memang pernah jadi trending topic, pekan lalu.

Baca juga : Ketua TKN, Erick Thohir : Jokowi Tak Asal Ofensif

"Dalam 2 hari ini lumayan, pangkat naik. Sudah jadi sarana tawassul dan dipublikasikan gratis seluruh Indonesia. Bagi yang minat, DM ya. Dijamin viral hehehe," tulis Romy.

Cuitan Romy selanjutnya berisi puisi. Semacam puisi balasan terhadap puisi Fadli. Isinya terasa sekali menyerang, dan menggigit kubu sebelah. Di kalimat awalnya, Romy menulis: "Katanya bela ulama. Kyai paling sepuh pun kau nista. Dengan aneka meme dan cela. Puisi ini ditutup dengan sebuah bait penutup yang menyerang. Katanya hasil ijtima. Baca quran pun kau hindari dengan berbagai cara. Jadi sebenarnya kau makhluk apa? Editan atau manusia".

Sehari kemudian, Romy kembali melayangkan puisi di akun Twitter miliknya. Di puisi kali ini, Romy merasa kasihan kepada umat Islam karena dibuat buta oleh sosok yang didukungnya. Padahal, menurut Romy, sosok itu menista syariat. Karena salat dan puasa pun tak dijalaninya. "Kukatakan karena aku menyaksikannya," tulis Romy.

Ia pun berharap sosok yang dimaksudnya itu segera bertobat. Selasa (5/2), Romy merilis dua puisi sekaligus. Isinya masih berupa sindiran terhadap lawan politiknya yang berteriak bela ulama, belakangan justru malah merendahkan ulama. Dia pun menyindir lawan, agar tidak membawa-bawa nama Tuhan sementara syariat Islam: salat lima waktu dan puasa Ramadan ditinggalkan.

Baca juga : Yusril Tantang Rizieq Bikin Partai Sendiri

"Hentikan semua narasi, seolah kau paling suci. Karena pemimpin dalam Islam sudah jelas ukurannya, bukan penghina ulama dan menakut-takuti rakyatnya," tulis Romy.

Puisi Romy terakhir masih memuat seputar doa Mbah Moen yang salah ucap. Sambil kembali menyerang balik. Dia menyindir pihak-pihak yang sudah memotong video, tanpa memuat klarifikasi selanjutnya. Juga kepada pihak-pihak yang ngasal menerjemahkan doa Mbah Moen. Menurut Romy, banyak yang keliru menerjemahkan karena tidak paham gramatika bahasa Arab.

"Kini kau rendahkan ulama. Padahal sebelumnya kau selalu teriak bela..bela..bela. Ternyata dusta adanya," tutup Romy. Dalam cuitan di atas, tak sekalipun Rommy menyebut nama. Tapi warganet yang membaca, pasti paham apa yang dimaksud Ketum PPP ini. Tiap cuitan Romy yang berisi puisi ini, menuai banyak komentar dari follower-nya. Puisi terakhir misalnya, sudah di- retweet 594 pengguna, dan 251 pengguna lainnya memberikan komentar. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.