Dark/Light Mode

Nggak Khawatir Soal Elektabilitas

Jokowi Gas Poll Hingga Hari Pencoblosan

Rabu, 6 Februari 2019 08:49 WIB
Capres No Urut I , Jokowi saat menghadiri acara Deklarasi Jokowi - Maruf oleh Forum Alumni  Jatim di Kawasan Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2). (Foto: Randi Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Capres No Urut I , Jokowi saat menghadiri acara Deklarasi Jokowi - Maruf oleh Forum Alumni Jatim di Kawasan Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2). (Foto: Randi Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gaya komunikasi Jokowi yang mulai lancarkan serangan bakal berlanjut. Hingga hari pencoblosan pada 17 April mendatang, Jokowi akan tetap tampil dengan strategi menyerang. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Meutya Hafid menyatakan, tidak akan ada perubahan dari gaya komunikasi capresnya.

Jokowi yang lebih menyerang, kata dia, akan terus dilakukan hingga akhir masa kampanye. “Mungkin yang berbeda dari yang teman-teman lihat adalah dulu beliau banyak diam, sekarang beliau gaspol. Jadi banyak yang gayanya mungkin lebih lugas dan lebih tegas dalam menjawab isu-isu yang tidak benar dan diarahkan kepada beliau,” kata Meutya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (5/2).

Baca juga : Soal Baasyir, Jokowi Berubah Pikiran

 Politisi Golkar ini tak menampik, hal tersebut dilakukan Jokowi terkait elektabilitas. Pihaknya ingin meraih suara pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters). “Kami melihatnya di akhir-akhir masa hingga April ini memang penentu utama dari undecided voters saat ini adalah bagaimana kami bisa menjelaskan sejelas-jelasnya,” tutur Meutya.

Terkait penilaian sejumlah pihak, perubahan sikap bakal menggerus elektabilitas Jokowi, Meutya tidak khawatir. Bekas jurnalis televisi ini optimis, perubahan gaya komunikasi Jokowi tidak akan membuat elektabilitasnya jeblok.

Baca juga : Jokowi Balas Sindir Hoaks Ratna Sarumpaet

Menurutnya, pendukung Jokowi sudah solid dan sulit berpindah. “Kalau yang kemarin mungkin pendukung Pak Jokowi adalah orang-orang yang amat percaya dengan Pak Jokowi, begitu pula sebaliknya, tanpa mengindahkan fakta-fakta. Maka di akhir-akhir ini akan lebih banyak rasionalitas,” tegasnya.

Ace Hasan Syadzily, Jubir TKN lainnya menilai, pernyataan ofensif Jokowi bukan untuk menyerang. Capres 01 ingin memberikan optimisme kepada masyarakat tentang Indonesia ke depan. Sebab, narasi pesimisme yang dibangun oposisi selama kampanye dapat berakibat buruk bagi masa depan Indonesia.

Baca juga : Jokowi Dorong Pensiunan Abdi Negara Jadi Pengusaha

“Selagi kubu sebelah tetap menyerang kami dengan narasi pesimistis dan tanpa data-data yang objektif. Tentu kami akan menanggapinya dengan serangan balik yang lebih tajam,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni. Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini menilai, Jokowi sedang memberikan pendidikan politik yang baik. “Pak Jokowi tidak ofensif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.