Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Benarkah Jokowi Panik dan Ofensif?

Ketua TKN, Erick Thohir : Jokowi Tak Asal Ofensif

Rabu, 6 Februari 2019 12:44 WIB
Ketua TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Erick Thohir (kanan) dan Capres No urut 1, Jokowi (kiri). (Foto: Twitter@Erick Thohir)
Ketua TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Erick Thohir (kanan) dan Capres No urut 1, Jokowi (kiri). (Foto: Twitter@Erick Thohir)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalau selama ini Jokowi terkesan diam, cuek, bahkan ogah merespons serangan lawan politik dalam Pilpres 2019, belakangan ini capres nomor urut 01 ini mulai bersuara lantang. Oleh beberapa pihak, bahkan Jokowi disebut kini tak segan-segan menyerang. Di sisi lain, oleh kubu Prabowo-Sandi, Jokowi disebut sedang panik akibat elektabilitas makin mepet sehingga memakai strategi menyerang.

Ketua TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Erick Thohir pun berbicara dan meluruskan semua permasalahan itu sehingga bisa dipahami yang sebenarnya terjadi. Erick berangkat dari pernyataan pihak Prabowo-Sandi yang berusaha menggoreng seakan-akan Jokowi panik karena selisih elektabilitas kedua pasangan itu makin mengecil.

Baca juga : Wakil Ketua TKN : Jokowi-Maruf Amin Menang KO

Fakta yang ada, berdasarkan hasil riset lembaga survei resmi dan diakui KPU, selisih suara kedua pasangan minimal 20 persen. Hanya ada dua lembaga survei yang menyatakan selisihnya sudah berkurang. Yakni lembaga Media Survei Nasional (Median) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). 

"Kita harus lihat track record. Kita harus berkaca pada lembaga survei yang asosiasinya masuk ke KPU. Jadi lembaga survei yang diakui KPU itu memberi data kedua paslon itu bedanya masih 20 persen," kata Erick, pengusaha muda pendiri Grup Usaha Mahaka itu.

Baca juga : Erick Thohir: Tidak Ada Payung Hukumnya

Sebagai pengingat, pada 2014, Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) memutuskan untuk mengeluarkan Jaringan Suara Indonesia (JSI) serta Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dari keanggotaan Persepi. 

Pangkal masalahnya, kedua lembaga tak bisa mempertanggungjawabkan publikasi hasil hitung cepat Pilpres 2014 bahwa Prabowo-Hatta unggul dengan selisih 1%-2% suara. Nah, lanjut Erick, kalaupun survei Median dan Puskaptis itu hendak diakui, jika dihitung rata-rata selisih elektabilitas kedua pasangan calon, masih di angka 15-18 persen. Semuanya dengan kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Sehingga aneh bila disebut Jokowi-Ma'ruf panik. Yang terjadi seharusnya adalah sebaliknya.

Baca juga : Yusril Tantang Rizieq Bikin Partai Sendiri

"Intinya, kalau dikatakan Jokowi panik karena survei, jawabannya tidak," kata Erick, yang diketahui sukses menginisiasi penyelenggaraan turnamen sepakbola Piala Presiden itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.