Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KH Maruf Amin: Jakarta Masih Selisih Tipis

Rabu, 14 November 2018 12:49 WIB
KH Maruf Amin (paling kiri) bersama Presiden Jokowi (kedua dari kiri), menghadiri deklarasi dukungan dari keluarga besar Tubagus Chasan Sochib, ulama dan pendekar silat di Banten. (Foto: IG @khmarufamin)
KH Maruf Amin (paling kiri) bersama Presiden Jokowi (kedua dari kiri), menghadiri deklarasi dukungan dari keluarga besar Tubagus Chasan Sochib, ulama dan pendekar silat di Banten. (Foto: IG @khmarufamin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah DKI Jakarta ternyata menjadi lampu merah bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf. Berdasarkan survei internal, elektabilitas paslon 01 ini masih berada di bawah Prabowo-Sandi. Untuk itu, KH Ma’ruf Amin akan fokus pada daerah tersebut. Sisa waktu beberapa bulan kampanye, akan dimanfaatkan Ma'ruf untuk fokus pada 3 daerah. Yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Sementara Jawa Timur (Jatim), diyakini Ma’ruf sudah aman, tidak perlu digarap lagi.

“Saya dengar sudah sama, bahkan sudah di atas, Banten sudah di atas. Hanya DKI,  kita masih di bawah,” kata Ma'ruf, di kediaman, Jl. Situbondo, Menteng, Jakarta, kemarin. Meskipun masih kalah, Ma’ruf mengaku selisih elektabilitasnya bersama Jokowi dibanding Prabowo-Sandi di Jakarta, sudah tipis. Dalam beberapa bulan belakangan ini, elektabilitasnya di DKI naik 10 persen. “Lupa saya pokoknya masih di bawah sedikit. Ya ada strateginya, nantilah jangan dibuka. Pokoknya naik,” tuturnya.

Baca juga : KH Maruf Amin: Dia Murid, Saya Guru

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif ini mengaku butuh kerja keras untuk mengungguli Prabowo-Sandi di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ketiga provinsi tersebut merupakan basis masa pendukung Prabowo pada 2014. Untuk itu, Rais Aam PBNU akan sering blusukan tiga provinsi itu. “Ya ke Jawa Barat, Banten. Kalau di Jatim tidak perlu lagi. Elektabilitas sudah tinggi. Saya sudah 2 bulan ini sering,’’ ujarnya.

Khusus untuk DKI, Ma'ruf tidak merasa melakukan kunjungan atau kampanye. Ia mengganggap Ibukota sebagai kampungnya sendiri, karena sudah puluhan tahun tinggal di Jakarta. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Irma Chaniago membenarkan pernyataan Ma’ruf tersebut. Kata dia, survei internal yang dilakukan TKN menunjukkan, suara paslon 01 masih mengkhawatirkan untuk di daerah DKI Jakarta. “Iya memang. Di DKI, kita masih kena efek Pilkada DKI 2017 sepertinya. Tapi Alhamdulillah, dengan adanya KH Ma’ruf Amin dan relawan yang bergerak demikian cepat, Insya Allah DKI bisa kita rebut ke depannya,” kata Irma.

Baca juga : Jokowi Gelisah

Sementara itu, untuk wilayah Jawa Barat (Jabar), diakui Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, suara Jokowi-Ma’ruf tidak perlu dikhawatirkan. Berdasar survei internal, Jokowi-Ma’ruf unggul dengan perolehan suara 47 persen. “Di Jawa Barat, kita menang 47 persen berbanding 42 persen,” ujar Karding.

Terpisah, Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jabar Abdy Yuhana mengaku, sudah memetakan daerah yang masuk zona merah. “Hasil pemetaan kita, wilayah yang lemah itu antara lain Priangan Barat, yang terdiri dari Sukabumi, Cianjur. Selain itu, juga Priangan Timur meliputi wilayah  Garut, Tasik, Ciamis dan Pangandaran,” jelasnya. Kemudian untuk Jabar Megapolitan, Bekasi, Bogor dan Depok yang masuk dalam wilayah perkotaan, dianggap sudah kuat. Kabupaten Bogor, masih goyang. Sedangkan di Karawang sampai Subang, sudah unggul. [HEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.