Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, partainya adalah nasionalis religius. Menurutnya, korupsi adalah masalah umum termasuk Partai Demokrat yang pernah mengalami. “Soal korupsi adalah anomali kader,” tegasnya.
Eva pun memamerkan sejumlah kader PDIP yang masih berintegritas dan menyuarakan anti korupsi. Di antaranya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Baca juga : Bisnis Rumah Murah, Mantu Jokowi Dinyinyirin
Eva mengklaim PDIP melalui sistemnya sudah berhasil menelurkan kader-kader terbaik yang dijadikan model tersebut. “Walau ada yang offside. Yang penting upaya PDIP terukur dan ada hasilnya ada,” klaimnya.
Jubir PSI Guntur Romli membantah pernyataan Ketumnya menyasar PDIP. Grace, menurutnya, tak merujuk pada institusi parpol atau politikus tertentu. Menurut dia, nasionalis gadungan adalah kriteria, bukan parpol apa dan siapa politisinya.
Baca juga : Heboh, Prabowo Joget Sambil Digendong Warga Purbalingga
Para politisi yang diam, bermain isu intoleransi dan radikalisme serta mencuri duit rakyat alias korupsi layak disebut nasionalis gadungan. “PSI tidak menuding partai mana pun sebagai nasionalis gadungan,” tepisnya, kemarin. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya