Dark/Light Mode

Mega: Prabowo Hormat Ke Saya

Jumat, 16 November 2018 06:25 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, saat membuka acara Pembekalan Caleg DPR RI PDIP Gelombang III di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (15/11). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, saat membuka acara Pembekalan Caleg DPR RI PDIP Gelombang III di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (15/11). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti perkembangan politik terkini, yang kerap diwarnai aksi saling hujat dan caci maki. Mega juga menyoroti oposisi, yang kerap mengritik pemerintah dengan cara buruk.

Mega heran dengan gaya oposisi sekarang ini. Seingatnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto adalah sosok yang baik. Tak pernah menghujat. Pak Prabowo itu hormat ke saya, kata Mega, saat memberikan pembekalan kepada para caleg PDIP di markas PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin (15/11).

Mega tiba di lokasi pukul 13.30 WIB, ditemani Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Eriko Sotarduga dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat. Kedatangan Mega langsung disambut peserta dengan yel-yel. Dalam sekolah caleg edisi 3 ini hadir 120 peserta. Beberapa yang hadir misalnya Jubir Presiden Johan Budi, wartawan senior Putra Nababan, dan musisi Harvey Malaiholo.

Apa yang disampaikan Mega? Dalam pidatonya, Mega menyoroti perkembangan dinamika politik terkini. Yang penuh dengan caci maki dan fitnah. Ia kemudian menyoroti derasnya serangan kepada pemerintahan Jokowi, dengan isu agama dan sebagainya.

Mega heran melihat sikap kubu oposisi, yang menyerang pemerintah dengan cara yang buruk. Bahkan dalam kampanye ini, Mega mengaku tidak pernah mendengar program kerja dari kubu lawan. Malah, yang terdengar adalah wacana kubu lawan, yang mau meniru cara kampanye Donald Trump. Gawat.

Baca juga : Digendong Prabowo, Anak Kecil Menangis

Mega menilai, Trump adalah presiden yang buruk. Mega juga geram dengan suasana politik, yang membuat negara seakan terpecah-belah. Ia tak terima, bila ada pihak yang ingin memecah-belah persatuan. Dia pun mengajak semua pihak, untuk membangun demokrasi yang bagus. Tanpa caci maki dan fitnah.

"Coba rasakan, kalau keluarga kalian (di-bully tanpa kehormatan). Betapa sakitnya. Coba bayangkan," katanya. Untuk itu, Mega menugaskan para kadernya menangkal serangan tersebut. Caranya, dengan memberi informasi yang benar kepada rakyat. "Jangan lawan hujatan dengan hujatan, kebencian dengan kebencian. Kalian harus beri pencerahan kepada rakyat yang sekarang sedang dibodohi," kata Mega.

Mega lalu menceritakan hubungannya dengan Prabowo. Menurut dia, hubungannya dengan Prabowo saat ini baik-baik saja. Keduanya tak saling menghujat dan menjelek-jelekkan. "Ndak pernah saya menghujat orang. Ngomongin siapa, nggak. Pak Prabowo pun, dengan saya hormat. Karena saya tidak pernah mengatakan hal-hal yang jelek. Pak Prabowo juga tidak pernah menjelekkan saya, tidak pernah," kenang Mega.

Melihat situasi politik terkini, Mega jadi merasa kasihan dengan Prabowo. "Kan kasihan ya. Kalau saya bilang, kasihan beliau. Kenapa orang di lingkungannya seperti begitu? Seakan-akan, itu adalah orang di lingkungannya yang selalu menjalankan hal-hal yang buruk, yang mengkritisi pemerintah dengan cara yang menurut saya, bukan kritikan positif," jelas Mega.

Itu sebabnya, dia meminta para caleg dan kader untuk menyampaikan sebuah kebenaran. "Kembali, ini adalah tugas kalian. Kebenaran adalah kebenaran. Masa tidak bisa dilihat," ucapnya.

Baca juga : Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Habib Rizieq

Megawati mengingatkan, apa yang disampaikannya harus dipahami secara menyeluruh. Soalnya, kadang pidatonya tak dipahami sesuai konteks, karena disampaikan secara terpotong-potong.

Mega pun mengaku siap mengklarifikasi kepada Prabowo, bila ada pernyataannya yang disalahtafsirkan. "Tapi ya nggak apa-apa lah. Paling nggak saya ngomong, kalau nanti saya nyebut Pak Prabowo (terus) di-bully, saya telpon Pak Prabowo," tutup Mega yang disambut tawa hadirin.

Hubungan Mega dan Prabowo memang pernah dekat. Selama sama-sama menjadi oposisi, Gerindra dan PDIP begitu lengket. Bahkan, Mega dan Prabowo pernah berpasangan saat maju dalam Pilpres 2009.

Cawapres Sandiaga Uno mengakui hubungan Mega dan Prabowo memang baik. Mengenai omongan Mega soal orang di sekeliling Prabowo, Sandi tak mau banyak berkomentar. Dia bilang, berprasangka baik saja terhadap omongan Mega itu.

"Kami husnudzan (prasangka baik) saja, bahwa itu pengingat dari Presiden ke-5 kita yang kita hormati. Pak Prabowo juga menghormati beliau. Pendapat beliau sangat menjadi referensi kami," kata Sandi.

Baca juga : Emosi Depan Emak-emak, Prabowo Keluar Aslinya?

Eks wagub Jakarta itu kemudian bercerita soal kedekatan Prabowo dan Mega. Misalnya, saat pengambilan nomor urut capres-cawapres di KPU beberapa waktu lalu. Menurut Sandi, Prabowo dan Mega saat itu terlihat akrab.

"Di situ saya melihat sendiri interaksi Pak Prabowo dengan Ibu Mega luar biasa, (Prabowo) sangat menghormatinya," kata Sandi. Ia menambahkan, apa yang terlihat antara Prabowo dan Mega merupakan contoh baik untuk para politisi muda Tanah Air.

Kata dia, meskipun berbeda pandangan politik, jangan sampai mendiskreditkan satu sama lain. "Ini pelajaran untuk politisi muda kita. Apa pun juga perbedaan pandangan politik kita, kita pastikan bahwa kita tetap memiliki hubungan baik dan tidak saling menjelek-jelekan," pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.