Dark/Light Mode

Kiai Maruf Kampanye Di Cianjur

Kalau Mau Selamat Dunia Akhirat, Naiklah Perahu NU

Jumat, 15 Februari 2019 11:36 WIB
KH Maruf Amin menghadiri peringatan Hari Lahir NU ke-93 di Lapangan Perwatasari, Sawah Gede, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2). Turut mendampingi, sang istri Wury Estu Handayani (kanan) dan juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri). (Foto: FB KH Maruf Amin)
KH Maruf Amin menghadiri peringatan Hari Lahir NU ke-93 di Lapangan Perwatasari, Sawah Gede, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2). Turut mendampingi, sang istri Wury Estu Handayani (kanan) dan juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri). (Foto: FB KH Maruf Amin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berkampanye di Cianjur, Jawa Barat, kemarin, Kiai Maruf Amin tak banyak bicara soal pilpres. Yang jadi fokusnya adalah soal Nahdlatul Ulama (NU). Yang menarik, Kiai Maruf berani bilang, kalau mau selamat dunia akhirat, naiklah perahu NU.

Agenda utama Kiai Maruf di Cianjur adalah menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) NU ke-93 yang dipusatkan di Lapangan Prawata Sari Cianjur. Selain itu, cawapres nomor urut 01 itu berkunjung ke berbagai pondok pesantren dan menemui sejumlah tokoh masyarakat.

Sebelum berangkat, Ma'ruf menyampaikan tujuan safari politiknya itu meningkatkan soliditas suara NU. Agar Jokowi tak lagi kalah di Jawa Barat. Dia yakin, Jokowi-Maruf akan menang 60-70 persen di Cianjur.

Acara pertama yang didatangi adalah peringatan Harlah NU. Dalam acara itu, Ma'ruf didampingi Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Rois Syuriah NU Cianjur KH Abdul Kodir Rozi, Ketua Tanfidziah NU Cianjur KH M Khoirul Anam, Ketua Umum Ikhwanul Muballighin KH Mujib Khudori, serta sekitar 50 ulama dan kiai Cianjur.

Dalam sambutannya, Ma'ruf bersyukur NU bisa tetap solid, kuat sampai sekarang. Bisa bertahan setelah usianya 93 tahun. Padahal, tak semua organisasi bisa berumur panjang. Karena ada juga yang baru seumur jagung, sudah bubar. "Tapi NU, usianya sudah 93 tahun masih kokoh dan kuat," kata Ma'ruf.

Baca juga : Dari Semarang, Prabowo Langsung Jenguk Ibu Ani Di Singapura

Ma'ruf juga bahagia karena NU sudah menjadi organisasi terbesar di Tanah Air. Juga dengan jumlah anggota paling banyak. Tak hanya di Indonesia, bahkan ada yang bilang NU adalah organisasi dengan anggota terbanyak di dunia.

Berbeda dengan organisasi lain, ada juga yang umurnya panjang tapi anggotanya hanya sedikit. "Kita, NU, alhamdulillah berkembang makin banyak dan makin banyak. Bukan hanya 40 persen, tapi 50 persen masyarakat Indonesia itu NU. Atau lebih dari 100 juta," ujarnya.

Ma'ruf mengatakan, NU adalah pendiri bangsa. Sejak zaman kemerdekaan, NU sudah berjuang mengusir penjajah. Karena itu, NU akan terus menjalankan tugasnya menjadi perekat dan penjaga NKRI. Berikutnya, Ma'ruf menganalogikan NU sebagai kendaraan penyelamat umat.

Seperti kapal Nabi Nuh. Kapal ini adalah penyelamat dari gonjang-ganjing cara berpikir pemahaman keagamaan yang keliru. Baik yang ke kanan maupun yang ke kiri. NU berada di tengah, sebagai penyelamat. Kapal NU kayak kapal Nabi Nuh," katanya. "Siapa naik kapal NU, Insya Allah akan selamat dunia akherat. Makanya jangan sampai ketinggalan, kayak anak Nabi Nuh tidak mau naik perahu. Malah berlindung di gunung," tandasnya.

Selepas acara Harlah, Cak Imin bersama Ma'ruf juga hadir di pesantren Miftahul Huda Al Musyri, Ciranjang, Cianjur. Bersama pengasuh pesantren dan para kiai sepuh, Cak Imin dan Ma'ruf meresmikan Masjid Ar Rifai. Selain itu, Ma'ruf juga bersilaturahmi dengan Pengasuh Ponpes Al Muthmainnah di Desa Bojong Herang, Cianjur.

Baca juga : KPU Ogah Umumkan Caleg Mantan Koruptor

Sementara Muhaimin mengatakan, dipilihnya Mustasyar PBNU Ma'ruf Amin sebagai cawapres, merupakan bukti NU selalu menjadi pilar penting kebangsaan. "Pemilu 2014, wapres adalah Mustasyar PBNU, yaitu Pak JK. Hari ini, Mustasyar PBNU yang hampir pasti jadi wapres adalah Kiai Ma'ruf. Ini bukti bahwa NU menjadi pilar penting bagi keberlangsungan, perekat persatuan bangsa, sekaligus menguatkan pemerintahan," kata Cak Imin, saat menemani Ma'ruf di lokasi yang sama.

Cak Imin mengatakan, saat ini semua kalangan, baik ahli, pengamat, maupun kalangan internasional, mengakui NU adalah pilar pemersatu Indonesia. "Bahkan, ada yang ekstrem (menyebut), kalau tidak ada NU, barangkali Indonesia sudah pecah berantakan ke mana-mana," ujar Cak Imin.

Menurut dia, NU memiliki senjata berupa tiga ukhuwah: Islamiyah, wathoniyah, dan insaniyah, yang telah melekat dan menjadi bagian dari kekuatan bangsa. Ia optimistis jika Ma'ruf menjadi wapres, NU akan makin berjaya. Selain itu, kekuatan Islam Tanah Air juga akan menjadi contoh bagi kekuatan Islam dunia.

Putra Ma'ruf Amin Ahmad Syauqi, optimis Jokowi-Ma'ruf bisa menang di Jawa Barat. Hal itu terlihat dari hasil sejumlah survei baru-baru ini. Bahkan menurut Indopolling, Jokowi-Ma'ruf sudah menang di Jabar. Meski selisihnya masih tipis. Selain itu, dukungan tersebar merata di Jabar. Sebab, banyak daerah yang memberikan dukungan penuh. Sebut saja, Banjar, Kuningan, Cirebon, Indramayu, dan Subang.

Soliditas juga muncul di Purwakarta, Bekasi, Bogor, Ciamis, hingga Pangandaran. "Sekarang yang diperlukan adalah merawat kepercayaan yang sudah diberikan oleh daerah. Dan, kami terus melakukan konsolidasi dengan mereka," kata Gus Oqi, sapaan akrab Syauqi.

Baca juga : Program Know Your Caleg Bagi Diaspora

Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno menuturkan, kehadiran Ma'ruf tak menjamin warga NU akan memilih Jokowi. Sebab, menurutnya, basis massa NU di akar rumput tergolong cair. "Walaupun NU ini jauh lebih nurut mendengarkan kiai. Lebih patron kline dengan kiai," kata Adi.

Menurutnya, Ma'ruf memang merupakan representasi NU. Dia adalah pejabat struktural baik di NU maupun di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karena itu, secara simbolik, Ma'ruf memang representasi Nahdliyyin.

Dalam kondisi demikian, lanjut dia, pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih berpeluang besar mengambil basis massa Nahdliyyin. "Tapi kita tahu, politik itu dinamis sekali. Prabowo-Sandiaga juga masih bisa melakukan persuasi di basis-basis NU," ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.