Dark/Light Mode

Komitmen Jaga Indonesia Sebagai Negara Pancasila

Hasto: PDIP Anti Komunisme dan Sekularisme

Minggu, 5 Juli 2020 16:48 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP berkomitmen menjaga Indonesia sebagai negara Pancasila. Bukan negara komunis, sekuler, liberal, ataupun fasis. Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Minggu (5/7).

"PDI Perjuangan bersama segenap komponen bangsa lainnya menolak berbagai upaya, baik dari ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, yang mencoba mengganti Pancasila. Karena itu, dukungan terhadap Pancasila sebagaimana sering disuarakan akhir-akhir ini, termasuk oleh mereka yang sebelumnya memiliki pandangan ideologi berbeda, merupakan dialektika kemajuan yang semakin menunjukkan kebenaran terhadap Pancasila sebagai ideologi negara," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (5/7).

Baca juga : Kemenko Maritim dan Energi Berharap Indonesia Bisa Gali Potensi Ekonomi dari TSS

Penegasan ini disampaikan Hasto, di tengah upaya sekelompok massa yang memojokkan PDIP, sebagai partai komunis dan berusaha mengganti Pancasila.

Padahal, partai berlambang banteng yang diketuai putri Bung Karno Megawati Soekarnoputri itu, justru dikenal sebagai partai berideologikan Pancasila. Bahkan pernyataan sikap politik dan kebijakannya selalu bertemakan Pancasila.

Baca juga : Wamenkeu Pastikan Indonesia Bukan Negara Yang Doyan Ngutang Lho

Hasto pun menjelaskan proses kelahiran Indonesia melalui perjuangan panjang. Hingga akhirnya, merdeka karena kekuatan sendiri. Indonesia berdiri dengan landasan kokoh yang digali melalui pemikiran yang jernih, membumi, visioner, serta terus menggelorakan semangat pembebasan dari segala bentuk penjajahan. Khususnya, kapitalisme dan imperialisme.

Terbukti, dengan Pancasila, Indonesia bersatu dan mampu menghadapi berbagai ujian sejarah. Seperti berhasil memadamkan pemberontakan PKI, DI/TII, Permesta, Pemberontakan RMS, dan lain-lain.

Baca juga : Liga Indonesia Baru Apresiasi Cara Klub Jaga Kondisi Pemain

"Dengan Pancasila kita selalu satu, berbeda dengan Yugoslavia, Uni Soviet yang terpecah belah, juga Yaman, Irak, Suriah dan lain-lain, yang terus dihadapkan pada krisis akibat perang yang tidak kunjung usai. Karena itulah adanya falsafah hidup, falsafah dasar, dan juga alat pemersatu seperti Pancasila selalu kita syukuri," jelas Hasto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.