Dark/Light Mode

Demokrat: Perlu Kepekaan untuk Harmonisasi Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi

Kamis, 6 Agustus 2020 15:20 WIB
Realisasi penyaluran anggaran Covid-19 yang tersendat/Ilustrasi (Kartun: Mice)
Realisasi penyaluran anggaran Covid-19 yang tersendat/Ilustrasi (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution turut menyoroti anjloknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020. Menurutnya, hal ini merupakan imbas dari kurang cakapnya penanganan wabah Covid-19.

"Kepincangan ekonomi dampak dari wabah Covid-19 tengah menuju kelumpuhan. Dampak dari pola penanganan, jadi corak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ucapnya, Kamis (6/8).

Baca juga : Pabrik INKA Banyuwangi Percepat Pemulihan Ekonomi

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat ini melihat, tim ekonomi Presiden Jokowi hanya berkutat pada besaran jumlah anggaran yang diprioritaskan dalam APBN. Sementara, di sisi kecepatan dan ketepatan dari penggunaanya untuk seluruh aspek kehidupan, kurang terperhatikan. 

"Indonesia menuju bulan keenam, masa tidak pasti dampak Covid-19 terhadap ekonomi nasional. Kerangka capaian dasar isu kesehatan tidak terukur terhadap bidang sosial, keuangan, dan ekonomi Indonesia secara umum," tuturnya. 

Baca juga : Komnas Perempuan: Jangan Halangi Perempuan Beraktivitas di Sosial Media

Dia juga mempertanyakan pelaksanaan Perppu 1/2020 yang disetujui DPR menjadi UU 2/2020. Sebab, dalam implementasinya, anggaran yang dipatok lebih dari Rp 600 trilun baru terserap sekitar 20 persen. 

"Konon (UU 2/2020) untuk menopang pemulihan ekonomi nasional. Membebaskan pemerintah membuat kebijakan dampak wabah Covid-19. Juga dikeluarkan PP Nomor 23 untuk tahapan awal bantuan jaring pengaman sosial, kesehatan, UMKM, dan usaha lainnya," ucapnya. 

Baca juga : Ditjen Hortikultura Berkomitmen Penuh Menjaga Keterbukaan Informasi Publik

Karena itu, Syahrial meminta pemerintah untuk sadar dan peka terhadap kondisi sekarang, yang membutuhkan harmonisasi dalam setiap pelaksanaan kebijakan pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. "Perlu kepekaan untuk harmonisasi pelaksanaan kebijakan sektor pemulihan kesehatan dan ekonomi," ungkapnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.