Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Musda Golkar Bekasi Mesti Kedepankan Etika dan Moral

Selasa, 1 September 2020 14:40 WIB
Direktur Eksekutif Center for Public Policy Studies (CPPS) Institut STIAMI Jakarta, Bambang Istianto. [Foto: Dokumen/suarakarya.id]
Direktur Eksekutif Center for Public Policy Studies (CPPS) Institut STIAMI Jakarta, Bambang Istianto. [Foto: Dokumen/suarakarya.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Suksesi kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi mencerminkan rivalitas yang cukup sengit. Dinamika politik dalam tubuh Gokar Kota Bekasi ini mesti dicermati dan disikapi dengan hati-hati oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

"Sebaiknya jangan sampai salah memilih Ketua DPD Golkar Kota Bekasi,” kata Direktur Eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) Institut Ilmu Sosial dan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (Institut STIAMI) Bambang Istianto di Jakarta, Senin (31/8).

Bambang menilai, Golkar sebagai partai kader dan terbuka sudah terbiasa dengan tingginya dinamika politik dalam menghadapi suksesi pimpinan, apalagi diikuti dengan kontestasi Pilkada dan Pemilu pada 2024.

Baca juga : Indonesia Mesti Kuasai Data dan Info Kelautan

Untuk itu, kata dia, wajar terjadi berbagai peristiwa dan intrik politik jelang suksesi kepemimpinan sebagaimana saat ini terjadi di DPD Kota Bekasi. Namun semua pihak, terutama elite partai harus tetap mengedepankan etika dan moral.

Menurutnya, Golkar sudah pasti memiliki kriteria dan standar jelas siapa yang berhak menjadi pimpinan partai di daerah (Kota Bekasi) tersebut. Kriteria yang paling dijunjung tinggi yaitu etika dan moral.

Dalam kaitan itu, lanjutnya, penundaan Musda DPD Partai Gokar Kota Bekasi merupakan suatu kewajaran terkait diperlukannya waktu agar tidak terjadi salah pilih dalam menentukan pimpinan. DPP Partai Golkar sangat berperan menjaga etika dan moral.

Baca juga : Cara Galaxy Note20 Ultra Memudahkan Kamu Bermain Game dan Memasak

“DPP Golkar sudah dipastikan tidak akan memaksakan diri ikut mendukung pencalonan (salah satu) kadernya, yang diduga memalsukan ijazah, dalam pemilihan Ketua DPD Golkar Kota Bekasi yang sempat tertunda," tegasnya.

Pertimbangan tersebut, kata dia sudah seharusnya dilakukan dalam rangka menjaga marwah partai sebagai partai politik terbesar nomor dua di Indonesia.

Suksesi kepemimpinan di tubuh Partai Gokar Kota Bekasi dinilai strategis dalam percaturan politik di wilayah Jawa Barat dan secara nasional menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Baca juga : Musda DPD Golkar Bekasi Mesti Junjung Etika Dan Moral

Seperti diketahui, kata Bambang, dalam suksesi tersebut muncul kandidat Ketua DPD Golkar Kota Bekasi yaitu Novel Saleh Hilabi, TB. Hendra Suherman, Ade Puspitasari dan H. Zainul Miftah. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.