Dark/Light Mode

Toba Pulp Lestari Berhasil Angkat Kesejahteraan Petani

Rabu, 19 Agustus 2020 13:10 WIB
Ilustrasi elompok tani hutan saat panen jagung.
Ilustrasi elompok tani hutan saat panen jagung.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Toba Pulp Lestari Tbk bersama kelompok tani hutan berjuang, menggelar panen perdana jagung di Dusun Parlombuan, Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, pekan lalu.

Kelompok Tani Hutan (KTH) tersebut, merupakan binaan perseroan milik Sukanto Tanoto.ini yang tergabung dalam program intercrop. 

Melalui program tersebut, petani dikenalkan dengan metode intercrop, yakni petani menanam lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam, di satu tempat yang sama. 

Manajemen PT TPL, Juanda Panjaitan mengatakan, kegiata ini  guna meningkatkan produktivitas lahan sehingga petani bisa memperoleh tambahan penghasilan. 

“Sebelum metode tersebut diterapkan, petani diberikan pelatihan dan pendampingan terlebih dulu,” kata Juanda, Rabu (19/8).

Baca juga : HIQ Deklarasikan Kemerdekaan Ekonomi

Juanda mengatakan, perseroan terus memperkuat pola kemitraan agar masyarakat sekitar merasakan manfaat positif kehadiran perusahaan. 

Program pelatihan dan pendampingan tersebut, dijalankan bersama pemerintah daerah.

"Jagung yang dipanen perdana ini ditanam menggunakan metode intercrop. Ini merupakan bagian pembelajaran kepada petani, sekaligus petani diajak mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan yang telah diberikan," kata Juanda. 

Program penanaman jagung dengan metode intercrop dilakukan di kawasan hutan tanaman industri PT Toba Pulp Lestari, yaitu Compt G 388 Sektor Habinsaran dengan luas total 5 ha. 

Dari luasan tersebut, 3,75 ha di antaranya digunakan untuk penanaman jagung dengan metode intercroping. 

Baca juga : Pepsodent Donasikan 2,5 Persen Laba Penjualan Untuk Kesejahteraan Pemulung

Juanda menuturkan, ke depan program pelatihan dan pendampingan ini akan terus ditingkatkan. Tanaman yang ditanam pun tidak hanya sebatas jagung, namun juga tanaman lain yang bisa meningkatkan potensi ekonomi masyarakat.

Program intercrop dilakukan sejalan dengan visi perusahaan, yakni ‘Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat’.

Program itu telah dimulai sejak Januari 2020, yang diawali proses pembersihan lahan, dan dilanjutkan dengan penanaman perdana serta pemupukan dasar yang dilaksanakan pada Maret 2020 yang lalu. 

Sementara itu, Ketua Kelompok KTH Berjuang, Martunas Tambunan mengatakan,  saat ini kelompoknya memiliki anggota petani sebanyak 22 KK. 

Para petani tersebut tidak menanam jagung dalam jumlah yang banyak.

Baca juga : Angkasa Pura I Kembangkan Bandara Dan Pariwisata Di Indonesia

"Memang kami tanam jagung, tapi biayanya tidak ada. Kami tidak pernah menanam jagung berhektar, baru ini lah menanam banyak karena dibantu PT TPL," kata Martunas.

Menurutnya, PT TPL telah memberikan bantuan, mulai dari awal, proses tanam, pupuk, obat-obatan untuk tanaman.

Tahap keduanya, perusahaan akan memberikan bibit kopi, alpukat dan aren."Bagaimana hasilnya, kami tetap semangat. Mudah-mudahan ini tetap berkelanjutan dan hasilnya terus bertambah," harapnya. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.