Dark/Light Mode

Bangun Pagi, Jokowi Sarapan Harga Sembako

Rabu, 21 November 2018 08:11 WIB
Presiden Jokowi, setiap pagi sarapan harga sembako. (Foto: IG @jokowi)
Presiden Jokowi, setiap pagi sarapan harga sembako. (Foto: IG @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbagai cara dilakukan Presiden Jokowi, menjawab kabar harga sembako yang naik. Tak hanya saat blusukan ke pasar, Jokowi juga menjawab isu ini di dunia maya.

Di akun media sosial miliknya kemarin, Jokowi menegaskan harga bahan pokok relatif stabil. Ia mengaku tahu betul, karena tiap pagi sarapan harga sembako.

Kabar kenaikan harga bahan pokok memang terus terdengar di masa kampanye ini. Kabar antara lain terus disampaikan oleh kubu Prabowo-Sandi. Terutama, cawapres Sandiaga Uno yang hampir tiap hari blusukan ke pasar.

Jokowi melakukan berbagai cara untuk membendung serangan tersebut. Di antaranya adalah ikut blusukan ke pasar. Sejumlah pasar tradisional di daerah sudah disambanginya. Sebut saja Bogor, Serang, Bandung, dan yang teranyar adalah Lamongan.

Usai blusukan, Jokowi menegaskan harga bahan pokok stabil. Sesuai angka inflasi nasional di kisaran 3,5 persen. Eks Walikota Solo itu juga menegaskan, jangan sampai ada yang teriak harga di pasar mahal-mahal. Karena akan bikin ibu-ibu di pasar marah.

Kunjungan ke pasar itu biasanya dibarengi Jokowi, dengan memborong sejumlah barang seperti sayur mayur. Namun, upaya Jokowi itu sepertinya belum bisa meredam isu kenaikan harga bahan pokok.

Sampai-sampai, pada Senin (19/11) lalu, Jokowi mengeluh. Karena bukan hanya isu PKI yang digoreng, isu kenaikan harga sembako juga digoreng terus.

"Sedih juga kita kalau sudah masuk ke tahun politik, apa pun digoreng. Harga sembako (juga) digoreng," kata Jokowi di Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur, Senin (19/11) lalu.

Baca juga : Poster Raja Jokowi Tak Masuk Kampanye Hitam

Tak hanya lewat jalur darat. Jokowi juga membendung isu ini lewat udara. Melalui akun media sosial miliknya: Twitter, Facebook dan Instagram, Jokowi menegaskan bahwa harga bahan pokok saat ini masih stabil.

"Rutinitas pagi saya adalah membaca angka-angka harga bahan pokok dan pangan: dari harga beras, harga cabai, harga daging, harga sayur, semuanya. Selain membaca, ya saya datang ke pasar-pasar. Dengan itulah, kita mencocokkan angka dari laporan dan yang sebenarnya di lapangan," kicau @jokowi, sambil mengunggah foto saat blusukan ke pasar di Lamongan, Jawa Timur.

Di akun Instagram, penjelasannya lebih panjang lagi. Jokowi mengatakan tak hanya di Jakarta, di mana pun ia selalu memantau perkembangan harga bahan pokok dan pangan.

 

"Harga naik seratus perak, misalnya, detik itu juga saya telepon Kepala Bulog, saya telepon Menteri Perdagangan, saya telepon juga Menteri Pertanian. Ada apa? Sudah waktunya operasi pasar atau belum," ungkap Jokowi.

Sampai tadi malam, postingan ini sudah mendapat 6.772 komentar dan sebanyak 385 ribu pengguna memberikan tanda suka. Komentarnya beragam.

Tak sedikit yang mengeluh karena memang ada kenaikan harga seperti disampaikan oleh @sea_anto1984. "Saya buruh biasa dengan penghasilan 80 ribu per hari. Makan selalu ngirit, karena dibagi dua buat kebutuhan yang lain. Di negara ini sangat banyak yang berpenghasilan rata-rata seperti saya," ucapnya.

Sementara akun @SemanggiSriwidayanti mengaku percaya dengan apa yang disampaikan Jokowi. "Saya juga gak tahu kenapa, kok percaya banget sama Pak Jokowi. Ayo Pak, maju terus pantang mundur," ujarnya.

Baca juga : Pak Jokowi, Kapan Nonton Film Ahok?

Bagaimana tanggapan Sandi? Cawapres Nomor Urut 02 itu menyampaikan bahwa apa yang disampaikannya soal kenaikan harga sembako, bukan hasil karangannya sendiri. Tapi, mendengar langsung dari ibu-ibu yang belanja di pasar.

Dia menegaskan, tak semua harga sembako di pasar stabil. Sandi kemudian menjelaskan perbedaan harga bahan pokok di pasar Pasar Induk Kramat Jati, dengan pasar Rawamangun.

Nah, kata dia, menghadapi keluhan ibu-ibu itu bukan dengan melempar data statistik. Karena, keluhan tersebut harus dicermati sebagai aspirasi bagi calon pemimpin dengan solusi.

"Bukan dengan mengeluh. Karena ini memang tahun politik, dan ini adalah siklusnya politisi ramai," kata Sandi, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Senin (19/11) kemarin.

Mantan Wagub DKI Jakarta itu menegaskan, kenaikan harga sembako itu memang menjadi sorotan rakyat. Tiap blusukan ke pasar, ia mendengar keluhan itu. Misalnya, saat menyambangi pasar di Kabupaten Wonosobo. Ada keluhan harga kentang yang anjlok, dan harganya rendah di level petani.

Penyebabnya adalah pestisida yang mahal dan dibanjiri oleh produk impor. Mendengar itu, sebagai calon pemimpin, ia tak boleh malah mengeluh. Misalnya dengan mengatakan bahwa isu itu ada yang menggoreng dan sebagainya. Tapi memberikan solusi. Karena itu nyata.

Bersama Prabowo, Sandi mengaku telah menyampaikan beberapa solusi dalam mengatasi kenaikan harga sembako.

Pertama, dengan mengamankan pasokan sembako, dengan meningkatkan sumber produksi. Kedua, memastikan rantai distribusi yang sederhana, terbuka, serta adil. "Itu dua pilar utama untuk pastikan harga-harga terjangkau," kata Sandi.

Baca juga : Ma’ruf Ngaku Jadi Alat Membangun Bangsa

Terkait hal itu, Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Siti Zuhro mengatakan, wajar jika dua kubu begitu sengit dalam membicarakan persoalan harga sembako.

Pasalnya, topik tersebut seperti sepele, padahal tema yang krusial. Kenaikan harga bahan pokok di pasar adalah tema tentang kebutuhan dasar masyarakat kecil.

Jika harga murah, pemerintah dianggap bisa memenuhi kebutuhan dasar itu. Pasar tradisional adalah indikator program atau kebijakan pemerintah terhadap wong cilik. "Kalau ada keluhan dari konsumen atau yang punya toko di pasar, berarti ada sesuatu yang salah dari kebijakan pemerintah," kata Siti.

Selain isu yang krusial, pasar juga adalah tema yang populer untuk rakyat. Pasar adalah basis yang sangat mempengaruhi dampak elektoral seorang kandidat.

Lihat saja bagaimana Jokowi di Pilpres 2014 begitu rajin blusukan ke pasar. Ceruk dukungan yang sangat signifikan. Siapa yang bisa merebut hati para pengguna pasar, akan mendapat limpahan suara yang besar. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.