Dark/Light Mode

Prediksi 2025 Air Laut Masuk Istana, Prabowo Capres Peramal

Kamis, 22 November 2018 07:51 WIB
Capres 02 Prabowo Subianto, mempelajari bahan yang akan dibawakan di Indonesia Economic Forum. (Foto: IG @Prabowo Subianto)
Capres 02 Prabowo Subianto, mempelajari bahan yang akan dibawakan di Indonesia Economic Forum. (Foto: IG @Prabowo Subianto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah mengutip ramalan Indonesia akan bubar tahun 2030, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengutip ramalan tahun 2025 air laut dari Pantai Utara Jakarta, akan masuk ke Istana Negara. Ramalan itu disampaikan Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum (IEF) bertajuk "Connecting Indonesia: A New Five Year Agenda" di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin. Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi. Mengenakan baju khas Betawi, dia disambut Ilham Habibie dan Gita Wirjawan. Peserta yang datang berasal dari kalangan pengusaha, bankir, akademisi,  dan undangan dari berbagai negara.

Turut hadir Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani, Waketum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani dan Bos HSBC Summit Dutta. Anwar Ibrahim dan Luhut Pandjaitan sebenarnya ikut diundang. Namun, tak hadir karena berhalangan. Prabowo seperti memanfaatkan betul forum ini. Hitung-hitung kampanye gratis di depan para pelaku ekonomi. Tak sering-sering punya kesempatan begini.

Di akun Instagramnya, Prabowo mengunggah foto saat mempelajari bahan yang akan disampaikan dalam forum tersebut. Apa yang disampaikannya? Di forum ini Prabowo menyampaikan pidato berjudul "The Path Ahead for Indonesia". Pemaparannya dilengkapi dengan power point yang terpampang di layar depan. Dia hanya membawa secarik kertas di atas podium. Sebagai pengantar, Prabowo bercerita soal baju yang dikenakannya. Karena jarang hadir di forum begini, Prabowo bertanya pada pengarah gayanya. Kostum apa yang cocok dikenakan untuk menghadiri acara ini. Si pengarah gaya menyarankan stelan jas lengkap dengan dasi. Namun Prabowo merasa kurang sreg. Dia memilih pakaian adat Betawi atau Baju Ujung Serong berwarna hitam, lengkap dengan peci hitam dan kain sarung yang melilit di pinggangnya.

Baca juga : Prabowo Pernah Dikira Pemilik Restoran

Dia bilang, petinggi negara lain sering mengenakan pakaian adat saat menghadiri acara formal. Seperti di India, Pakistan. Untuk menunjukkan kebanggaan. Soal memakai baju adat, Prabowo mengaku pernah mengalami kejadian lucu. Salah satu pengunjung restoran asal Eropa mengiranya pelayan toko. Maklum, pakaian yang dikenakannya sama persis dengan yang dikenakan pelayan. Dan gerrr, hadirin tertawa mendengar kelakar itu. Prabowo kemudian bicara serius. Soal ekonomi. Mulai dari persoalan utang, pajak, dan peningkatan SDM dan sebagainya.

Prabowo mengibaratkan ekonomi suatu negara seperti tubuh manusia. Kalau sehat, gizi cukup, protein terpenuhi, maka kondisi ekonomi akan bagus. Jika ada yang tak berfungsi, harus segera periksa untuk mengetahui penyebabnya dan diberi obatnya. Cara paling sederhana untuk mengetahui sehat atau tidak, yaitu membandingkan dengan negara lain sebagai tolok ukur. Setelah bahas ekonomi, Prabowo kemudian menyampaikan ketersediaan air bersih dunia yang terus menyusut.

Menurutnya, saat ini Jakarta akan menghadapi krisis air bersih. Merujuk data PBB, permukaan air laut naik 5 cm tiap tahun. Pada 2025, air laut dari pantai utara Jakarta, diprediksi akan sampai Istana.  Bahkan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI). Air laut dari Tanjung Priok, pada 2025, akan sampai di Hotel Kempinski, di Grand Hyatt. Akan sampai Bundaran HI, kata Prabowo.

Baca juga : Yusuf Mansur Dukung Jokowi

Saat ini, ribuan warga Jakarta di Tanjung Priok sudah tinggal di atas air. Ruang tamu mereka terisi air. "Itu hanya berjarak satu jam saja dari Istana Negara," paparnya. Menurut Prabowo, tergenangnya Jakarta itu akibat defisit air bersih di dunia. Perubahan iklim juga jadi penyebabnya, yang berdampak langsung ke Tanah Air. "Dunia akan hadapi defisit di air bersih pada 2025. Itu nggak lama lagi. Kita lihat sekarang dengan climate change. Ada kekeringan di California," kata Prabowo mengakhiri pidatonya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membenarkan omongan Prabowo. Dia menyebut, berdasarkan data, permukaan tanah di Jakarta Utara mengalami penurunan 10-12 cm per tahun. "Ada kenaikan permukaan air laut setiap tahunnya. Kan saya pernah bilang dulu,15 tahun lagi akan tenggelam. Atau, kita harus bikin tanggul karena tidak ada satu pun sungai di Jakarta, yang bisa mengaliri ke laut dengan kecepatan penurunan tanah 10-13 cm per tahun," kata Basuki di Istana Bogor, Rabu (21/11).

Dengan penurunan permukaan tanah itu, kata Basuki maka muncul program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut raksasa sebagai langkah antisipasi. "NCICD itu tanggul laut. Itu betul Pak Prabowo kalau menurut hitungan.  Makanya, ada istilah NCICD sebagai protection, jadi bukan untuk banjir atau untuk apa, tapi penanggulangan lingkungan," ungkapnya.

Baca juga : Ongkos Politik Besar, Caleg Terpilih Berpotensi Korupsi

Lebih lanjut Basuki mengungkapkan, kebiasaan masyarakat DKI Jakarta dan gedung-gedung tinggi menggunakan air tanah, turut menjadi penyebab utama turunnya permukaan tanah. Karena itu, pembangunan tanggul sudah menjadi kebutuhan yang harus dilakukan, agar DKI Jakarta tidak tenggelam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.