Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Agenda Muktamar Harus Satukan Dua Kubu
Soal Posisi Caketum PPP, Humphrey Nggak Nafsu
Minggu, 1 November 2020 05:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang menggeliat. Sejumlah elite Partai Ka’bah mulai bermunculan ingin menjadi kandidat.
Sayang, momentum itu tidak diambil oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP kubu Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat. Dia ogah ikut-ikutan nyalon jadi calon ketua umum (caketum).
Hal itu ditegaskan Humphrey pada wartawan di Jakarta, kemarin. Menurutnya, Muktamar PPP harusnya mengagendakan islah (perdamaian) dua kubu yang masih terbelah.
“Saya hanya berdoa dan memohon agar Tuhan memberikan berkatnya sama PPP,” singkatnya, kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Jualan Trump Soal Etnis Nggak Laku
Humprey adalah salah satu elite PPP yang ikut terbelah menjelang Pilpres 2019. Barisannya kalah. Dia menjagokan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Selain itu, Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM.
Kala itu mengesahkan kepengurusan PPP versi Romahurmuziy alias Romi. Belakangan, Romi terpental dari posisinya sebagai Ketum PPP karena tersandung kasus korupsi di Kementerian Agama.
Romi pun kini telah bebas. Soal pertarungan di Muktamar, Humphrey mengaku tidak bernafsu mengincar jabatan ketua umum.
Baginya, yang lebih penting adalah Muktamar IX yang rencananya digelar Desember 2020 menjadi agenda penyatuan dua kubu yang terbelah. Belakangan, bursa Caketum PPP semakin menarik.
Baca juga : Calon Ketum PPP Mulai Mengerucut Tiga Nama
Setelah Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa menyatakan maju, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Mardiono pun menyatakan niatnya maju meraih posisi PPP-1.
“Saya merasa terpanggil membesarkan PPP, sehingga berniat maju sebagai calon Ketua Umum PPP. Namun, saya masih melihat animo pemegang kedaulatan dalam partai ini yang memberikan dukungan saya, apakah itu merupakan dukungan yang menjadi keinginan organisasi, atau apa itu pribadi-pribadi saja. Saya masih melakukan penelaahan,” katanya, kemarin.
Senada dengan Humphrey, Mardiono menyatakan niatnya maju untuk menyatukan kembali seluruh kader PPP di Indonesia. Muktamar IX ini harus menjadi ajang konsolidasi bagi PPP untuk agenda lima tahun ke depan.
“Saya sebagai kader partai tentu harus ikut menjaga, agar Muktamar kali ini sukses untuk konsolidasi nasional. Karena tujuan muktamar tidak semata perebutan posisi ketua umum,” ujarnya.
Baca juga : Ketua MPR: Terus Tingkatkan Kiprah Politik Kaum Perempuan
Saat ini, Mardiono masih menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2019–2024. Sebelumnya, dia menjadi Wakil Ketua Umum PPP. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya