Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala Daerah Harus Lebih Serius Cegah Covid-19

Ngeri Ah, Zona Hijau Menipis, Zona Merah Naik 2 Kali Lipat

Rabu, 2 Desember 2020 05:41 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Penanganan Covid-19 mengungkap adanya kenaikan jumlah daerah yang masuk zona merah alias daerah berisiko tinggi Covid-19 sebanyak dua kali lipat. Sebaliknya, daerah zona hijau semakin menipis. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito kecewa melihat kondisi tersebut. 

“Saya sangat kecewa karena pada minggu ini jumlah kabupaten/kota yang masuk zona merah bertambah 2 kali lipat dari minggu sebelumnya. Sementara jumlah daerah zona hijau semakin menipis,” kata Wiku saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin. 

Wiku menyebut, berdasarkan data Satgas per 29 November, zona merah bertambah 22 daerah menjadi 50 kabupaten/kota. 

Zona oranye bertambah dari 245 menjadi 374 kabupaten/kota. Zona kuning berkurang dari 121 kabupaten/kota menjadi 75 kabupaten/kota. 

Sementara zona hijau menurun dari 10 menjadi 6 kabupaten kota, dan zona hijau tidak terdampak dari 10 menjadi 9 kabupaten/kota. 

Baca juga : Serem, Jatim Zona Merah Untuk Tenaga Kesehatan

Menurutnya, data ini menjadi cerminan untuk semuanya merefleksikan komitmen dalam pengendalian Covid-19. 

“Keadaan ini menjadi cambukan keras bagi kita, bagi masyarakat, jangan lengah atau abai. Cepat atau lambat akan menjadi penderita Covid jika lengah memproteksi diri atau lingkungan atau keluarga Anda,” tegasnya. 

Sampai kemarin, kasus positif Covid-19 terjadi pertambahan kasus sebanyak 5.092 kasus. Dengan demikian total ada 72.015 kasus aktif, sembuh 454.879 orang sementara orang yang meninggal kumulatif 17.081 orang. 

“Pada level nasional terjadi kenaikan kasus 19,8 persen dibandingkan pekan lalu,” terangnya. 

Wiku menjabarkan, peningkatan kasus positif dalam satu pekan terakhir ini secara nasional meningkat 19,8 persen. Dan peningkatan yang paling drastis di Jawa Tengah. 

Data itu didapatkan dari Kementerian Kesehatan yang mencatat terjadi kenaikan kasus dalam rentang waktu 22-29 November 2020. 

Baca juga : Tak Terpengaruh Covid-19, Muatan Tol Laut Melonjak 3 Kali Lipat

“Satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus cukup besar yaitu 19,8 persen, dari 30.555 di minggu lalu menjadi 36.600 pada minggu ini,” jelasnya. 

Wiku mengatakan, peningkatan kasus di Jawa Tengah meroket dua kali lipat dari pekan sebelumnya 3.937 menjadi 7.617. “Kenaikan mencapai 3.680,” imbuhnya. 

Kemudian, disusul Banten yang naik 519 dari 645 menjadi 1.164, Jawa Timur naik 412 dari 2.392 menjadi 2.804, Lampung naik 307 dari 344 menjadi 651, dan Kepulauan Riau naik 298 dari 205 menjadi 503. 

“Dari provinsi tersebut, Jawa Timur masih bertahan menjadi provinsi dengan kasus tertinggi dalam dua pekan terakhir,” kata Wiku. 

Menurutnya, Satgas Penanganan Covid-19 pusat sudah berkoordinasi dengan kelima provinsi ini untuk memastikan penanganan tracing dan treatment terhadap klaster keluarga dan komunitas bisa dilakukan dengan maksimal. 

“Kami berharap Jawa Timur dapat keluar dari kenaikan kasus tertinggi. Begitu pun daerah lainnya, saya meminta kepala daerah mengevaluasi pengendalian Covid-19 melalui pemasifan 3T maupun disiplin 3M,” tegasnya lagi. 

Baca juga : Kurva Memang Melandai, Tapi Jangan GR Dulu...

Covid-19 bisa menyerang siapa pun, tak terkecuali kepala daerah. Karena itu, Satgas meminta para pejabat publik tetap berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan (prokes). 

“Karena penularan bisa berasal dari siapa pun. Tidak terkecuali, apakah dia pejabat atau dia anggota masyarakat, jangan pernah lengah. Karena masalah ini masih ada di sekitar kita,” katanya, mengingatkan. 

Sementata, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan warning dari Presiden Jokowi bagi para kepala daerah harus bekerja keras menekan angka peningkatan kasus positif di daerahnya. 

Presiden juga meminta para menteri bekerja keras mendukung daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus. 

“Ini bentuk perhatian Presiden kepada kesehatan dan keamanan seluruh masyarakat. Pemerintah pusat selalu hadir bersama masyarakat di berbagai daerah,” kata Doni dalam keterangan tertulisnya, kemarin. 

Menurut Doni, Presiden selalu mengikuti perkembangan data Covid-19, termasuk pada saat terjadi kenaikan kasus. Doni menjelaskan, pada Minggu lalu, kasus aktif berada pada posisi 12,78 persen. Minggu ini posisinya berada di 13,41 persen. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.