Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bukti Harmonis Hubungan PDIP-NU, 109 Kepala Daerah Banteng Adalah Nahdliyin

Minggu, 31 Januari 2021 14:46 WIB
Ketua Bamusi Zuhairi Misrawie (Foto: Istimewa)
Ketua Bamusi Zuhairi Misrawie (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDIP, menyebutkan, ada 109 kepala daerah yang diusung PDIP merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU). Bamusi mengklaim, jumlah ini terbanyak di antara partai-partai politik lainnya.

Ketua Bamusi Zuhairi Misrawi mengatakan, selama ini, hubungan PDIP dan NU berjalan harmonis. Keharmonisan sudah terlihat dari rekam jejak sejarah, khususnya saat Bung Karno menyampaikan pidato Pancasila 1 Juni 1945.

"Kiai-kiai NU berada di garda terdepan dalam memberikan dukungan pada Pancasila. Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari (pendiri NU) melakukan puasa dan shalat istikharah, memohon pertolongan kepada Allah SWT agar Pancasila dapat menjadi elang pemersatu bangsa," tutur Zuhairi, seperti dikutip Antara, Minggu (31/1).

Baca juga : Bukan Ke MK, Rumah Bos KPU Yahukimo Kok Dibakar Massa

Fakta itu, lanjutnya, berlangsung secara konsisten dengan dukungan penuh NU terhadap Bung Karno dan ideologi Pancasila.

"Dalam Muktamar NU 1984, NU menyebutkan Pancasila sebagai ideologi yang di dalamnya sejalan dengan nilai-nilai ke-Islaman. Ini membuktikan NU menjadi penjaga terdepan ideologi Pancasila. Tugas kita, menurut NU, adalah mengamalkan setiap sila di dalam Pancasila dalam kehidupan nyata," papar cendekiawan muda NU itu.

Tak hanya itu, momen tersebut lalu disempurnakan saat penetapan 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila yang diusulkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Sehingga Pancasila benar-benar menghujam dalam sanubari warga-bangsa. Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila membuktikan betapa NU dan PDI Perjuangan berada dalam satu napas perjuangan," ujarnya.

Baca juga : FPI Kecewa Dengan Kader Banteng Yang Tolak Vaksin

Bukti konkret lainnya, menurut dia, saat ini PDIP memiliki 109 kepala daerah yang merupakan kader NU. Dia meyakini, ke depan, kebersamaan PDIP dan NU akan semakin memperkokoh semangat kebangsaan.

"Keyakinan ini akan terus membuncah, karena keyakinan kita pada Pancasila sebagai penuntun kita yang di dalamnya meniscayakan gotong-royong, kolaborasi, kerja sama, dan kebersamaan. Kolaborasi PDI Perjuangan dan NU telah menjadikan negeri ini semakin solid dan kokoh sehingga menjadi negara yang berdaulat," ucapnya.

Hari ini, PDIP menggelar perayaan Harlah Ke-95 NU di Kantor DPP PDIP yang secara virtual juga diikuti seluruh kader se-Indonesia. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Agama Hamka Haq menyebut, perayaan Harlah Ke-95 NU merupakan peringatan sejarah atas semangat juang yang sama dari kaum nasionalis dan Islam.

Baca juga : Persiapan PON Tak Boleh Terhambat Masalah Dana

Hadir dalam kegiatan itu, yakni Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto, dan tokoh-tokoh PDIP yang berasal dari kader NU baik di legislatif maupun eksekutif. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.