Dark/Light Mode

AHY Digoyang, Museumnya Diusilin

SBY Sulit Ditebak

Senin, 22 Februari 2021 06:35 WIB
Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Dok. Pribadi)
Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Hal senada disampaikan Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan. Menurutnya, SBY dan Demokrat tidak ambil pusing dengan pihak yang ingin berbuat buruk kepada partainya. Sebab, rencana seperti itu tidak kebal melawan solidaritas kader partai. Faktanya, elektabilitas justru meningkat.

“Terima kasih atas publikasi gratis dan meriah bagi partai kami akhir-akhir ini. Segala fitnah dah hoaks yang dilancarkan makin meningkatkan simpati dan empati publik terhadap perjuangan Partai Demokrat dan AHY. Posisi kami jelas, Demokrat berkoalisi dengan rakyat,” ungkapnya, melalui akun @OssyDermawan.

Baca juga : KLHK Tangkap Pelaku Penjual Satwa Dilindungi Di Kota Jambi

Kenapa SBY belum muncul? Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai, SBY saat ini sedang mengatur strategi. Sebagai orang yang pernah menjadi Presien dua periode, SBY sangat matang dalam menentukan kalkulasi politik. Kapan muncul dan kapan tidak.

Apalagi, saat ini posisi Demokrat dalam politik adalah partai yang berada di luar kekuasan. Menurutnya, Demokrat akan terus dikerjain bila dianggap menyampaikan kritik yang keras terhadap pemerintah. Kasus kudeta dan museum misalnya, merupakan contoh serangan ke AHY dan SBY.

Baca juga : PSI Dinyinyirin, Bilik Kardusnya Sekalian Bawa Sendiri

“Jadi, SBY bisa saja takut salah, dan takut salah langkah. Karena terkadang kebenaran dalam politik dimonopoli oleh yang punya kekuasaan. Padahal belum tentu benar apa yang dilakukan oleh para yang punya kuasa,” ulas Ujang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurniasyah memandang, SBY merupakan seorang penimbang, selalu matang dalam mengambil keputusan. Ini yang membuat SBY sebagai lawan politik paling sulit ditebak. Termasuk Megawati Soekarnoputri yang kesulitan membaca arah politik SBY.

Baca juga : Marquez Absen, Juara Dunia 2020 Susah Ditebak

Ada dua hal kenapa SBY begitu tenang saat ini. Pertama, pensiunan jenderal bintang empat itu tengah mengkader AHY untuk mengambil alih ketokohannya. Kedua, ada kalkulasi politik yang dihitung, terutama karena posisi Demokrat yang semakin banyak mendapat tekanan lawan untuk menghadapi kontestasi 2024.

“Kondisi itu masih melekat pada SBY. SBY memahami situasi hari ini, ia tidak ingin komentar atau statement-nya hilang begitu saja ditelan riuhnya iklim politik. Sehingga ia menunggu momentum paling sepi, sehingga kemunculannya mendapat perhatian,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.