Dark/Light Mode

Nasdem Pede Ruap Suara Lebihi Hasil Survei

Rabu, 3 April 2019 22:01 WIB
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya (Foto: Istimewa)
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Nasdem optimis akan memperoleh suara lebih tinggi dari hasil survei yang dirilis beberapa lembaga survei selama ini. Rasa optimis ini diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menanggapi survei Indikator yang mencatat elektabilitas partai sebesar 5,7 persen.

"Nasdem optimistis dengan hasil ini. Karena, 5 tahun lalu, jelang Pemilu 2014, lembaga survei Indikator merilis hasil elektabilitas Nasdem di angka 2,7 persen. Nasdem dapat hasil akhir (hasil Pemilu) 6,7 persen," tutur Willy, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/4). 

Willy menegaskan, kekuatan Nasdem terletak pada ketokohan para caleg yang diusung. Bukan terletak pada identitas partai atau tingkat keterkenalan masyarakat terhadap nama, logo, dan namar urut partai. 

Baca juga : NTP Pertanian Maret 2019 Lebih Tinggi Dari Maret 2018

"Karena kekuatan Nasdem itu seperti fenomena gunung es. Dengan basis party id sudah 5,7 persen, ditambah dengan kekuatan figuritas caleg, Nasdem bisa memperoleh suara lebih tinggi," tutur Willy. 

Willy mengakui, Nasdem tidak mendapatkan cocktail effect (efek ekor jas) yang besar dari dukungan partai kepada Jokowi. Itulah alasannya mengapa Nasdem menggunakan seluruh kekuatan pada figuritas caleg untuk meraup suara. 

"Kami sadar itu karena partai baru yang tidak bersandar pada efek ekor jas capres," tuturnya. 

Baca juga : Lewat ISPF, RI Mau Lebih Berperan Di Pasifik Selatan

Kendati demikian, Nasdem mengapresiasi hasil survei elektabilitas yang dirilis Indikator. Menurut Willy, hasil survei tersebut merupakan sebuah rapor bayangan jelang Pemilu yang akan dilaksanakan 14 hari lagi. 

"Tentu kami bersyukur dan optimis akan memberikan lompatan besar bila baseline partai sudah di angka 5,7 persen," paparnya. 

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya tren kenaikan elektablitas Partai Nasdem. Pada Oktober 2018, elektabilitas Partai Nasdem hanya 3,2 persen, kemudian naik menjadi 4,2 persen pada Desember 2018, dan kini menjadi 5,7 persen.

Baca juga : KPK Kembali Panggil Aher

Dengan perolehan ini, menjadikan Nasdem sebagai partai ketujuh yang diprediksi lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen. Di bawah Nasdem, ada PPP dengan elektabilitas 4,9 persen.

Elektabilitas tertinggi masih dipegang PDIP dengan 24,2 persen. Disusul Gerindra 11,7 persen, Golkar 11,5 persen, PKB 8,8 persen, Demokrat 8,7 persen, dan PKS 6 persen. Sebanyak delapan partai lainnya diprediksi tak lolos parliamentary threshold. Partai tersebut adalah Perindo (2,6 persen), PAN (2,2 persen), Hanura (1,3 persen), PSI (1,3 persen), Berkarya (0,8 persen), PBB (0,6 persen), serta Garuda dan PKPI yang masing-masing 0,2 persen.

Perolehan elektabilitas partai-partai tersebut dinilai tak akan bergerak jauh hingga hari pencoblosan pada 17 April 2019. Sebab, pemilih yang belum menentukan pilihan tinggal 9,2 persen. "Dalam dua minggu ke depan, akan sedikit perubahan," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.