Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pemerintah Bolehkan Shalat Tarawih Di Masjid Dengan Prokes Ketat, Partai Gelora Kasih Jempol
Kamis, 8 April 2021 10:37 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mengizinkan pelaksanaan ibadah shalat Tarawih digelar di masjid atau mushala, dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Jamaah hanya diperkenankan hadir di masjid atau mushola terdekatnya.
"Kegiatan ibadah selama Ramadhan dan shalat Tarawih pada dasarnya diperkenankan. Yang harus dipatuhi adalah protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan sangat ketat, dengan catatan harus terbatas pada komunitas," jelas Menko PMK Muhadjir Effendy dalam jumpa pers, Senin (5/4).
Menanggapi hal ini, Ketua Bidang Keumatan DPN Partai Gelora Indonesia Raihan Iskandar mengatakan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini mengajarkan banyak hal kepada semua pihak. Terutama, soal kebersihan diri dan lingkungan, menjaga kesehatan diri dan kesehatan orang lain.
Baca juga : Dokter Pemarah Itu Kasih Nasihat Halus
"Setahun terakhir, kita dipaksa belajar beradaptasi lewat pandemi ini. Baik adaptasi sosial maupun adaptasi teknologi, bahkan adaptasi sosial kita memasuki ranah ibadah," kata Raihan dalam keterangannya, Kamis (8/4).
Raihan menilai, tanpa ada pelarangan pun, situasi sosial sudah terbentuk dengan sendirinya seperti tidak mudik Lebaran. Apalagi, shalat Tarawih maupun Idul Fitri tertunda dengan sendirinya.
Artinya, rangkaian panjang ini, mulai dari beradaptasi sosial, kesehatan, ibadah di masa pandemi sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia bahkan dunia.
"Sehingga membentuk kebiasaan baru dalam beribadah di tengah masyarakat kita," katanya.
Baca juga : Pemerintah Perlu Tingkatkan Daya Saing Industri Gula Nasional
Raihan berharap, apabila ada perbedaan pendapat beradaptasi dalam beribadah harus disikapi secara dewasa dan tidak emosional. Sebab, pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, yang selalu mencari jalan untuk berhubungan satu dengan lainnya.
Ia melihat, setahun terakhir ini masyarakat Indonesia sudah semakin terbiasa dan semakin baik dalam membangun hubungan sosial, yang saling menghargai terhadap nilai kesehatan, juga nilai ibadah.
"Kini pemerintah yang mengizinkan tarawih di masjid dengan sedikit catatannya, menunjukkan kesadaran pemerintah bahwa masyarakat relatif sudah mampu beradaptasi dengan pandemi ini," kata Raihan.
Menurutnya, pemerintah menilai kesadaran sosial masyarakat saat ini semakin meningkat. Termasuk mengikuti tes rapid antigen, pemeriksaan GeNose, serta vaksinasi yang semakin baik dilakukan dengan kesadarannya sendiri.
Baca juga : Anak Pertamanya Lahir Sehat, Zaskia Akui Jaga Ketat Kesehatan Selama Hamil
"Semoga Ramadhan ini benar-benar mampu membawa kita ke iklim sosial religi baru. Yang lebih berperadaban dalam hubungan sosial, budaya dan perpolitikan kita di Indonesia," pungkas Raihan. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya