Dark/Light Mode

Demi Nyoblos, Naik KA 13 Jam Ke Moskow

Rabu, 17 April 2019 05:59 WIB
Para mahasiswa Indonesia berpose usai memberikan suara di TPS KBRI Moskow, Rusia. (Foto KBRI Moskow)
Para mahasiswa Indonesia berpose usai memberikan suara di TPS KBRI Moskow, Rusia. (Foto KBRI Moskow)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mohammad Farhan Ramadhan sangat antusias mengikuti pemilu perdana di rantau. Mahasiswa Indonesia itu  bela-belain menempuh perjalanan naik kereta 13 jam dari kota Kazan menuju Moskow untuk hadir di TPS di Kedutaan Besar RI Moskow, Rusia.

Farhan menetap di Kazan, karena dia merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University. Kota Kazan menuju Moskow berjarak sekitar 816 kilometer.

“Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia. Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia,” tutur Farhan dalam keterangan pers KBRI Moskow pada Rakyat Merdeka.

Ketika bercerita, Farhan asyik menikmati bubur ayam yang disiapkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Moskow.

Lain lagi dengan cerita Ni Made Setyawati. Dia pekerja terampil di salah satu Spa Therapy di Moskow. Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists, mereka datang pagi-pagi, awal TPS dibuka pukul 08.00.

Baca juga : Nyoblos, Pemain Persija Libur Dua Hari

“Kami sengaja datang pagi-pagi karena pukul 12 kita mulai kerja,” kata Ni Made. Yang lain ada yang hanya 2 jam di KBRI karena masalah izin. Tapi tidak sedikit yang menunggu pencoblosan sampai selesai acara karena cuti dari kantor.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, berbincang dengan mereka dan menanyakan tentang kesan-kesan selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.

Hadir juga delapan pekerja profesional untuk perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow. Kesempatan Pemilu dimanfaatkan mereka untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan haknya sebagai WNI.

Itulah gambaran WNI yang ada di Rusia. Saat ini, jumlahnya 1.033 orang. Namun, secara keseluruhan diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang. Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow dan diaspora (masyarakat kawin campur).

Dinginnya musim semi kota Moskow yang mencapai 0°C dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusias WNI di kota Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di KBRI Moskow Minggu, 14 April 2019.

Baca juga : Di Indonesia, Tak Ada Istilah Warga Kelas 2

Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan pukul 08.00-18.30 berjalan lancar hampir tanpa hambatan. Menurut Ketua PPLN, Lusy Surjandari, satu-satunya kasus adalah adanya 5 orang WNI yang tidak dapat mencoblos karena status sebagai turis dan tidak membawa formulir A5 (pindahan). Sementara tiga rekannya dapat memilih karena telah mengantongi formulir A5.

Dubes Wahid dan isteri menyalurkan hak suaranya di pagi hari dan turut pula mengikuti rangkaian kegiatan Pemilu hingga penutupan acara.

“Saya sangat mengapresiasi partisipasi warga Indonesia yang sangat antusias dan tertib untuk menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 ini, walaupun hari ini cuaca masih dingin dan sempat turun hujan salju," kata Dubes Wahid.

Suasana penuh keakraban terlihat sepanjang pelaksanaan Pemilu. Banyak WNI yang masih bergerombol hingga berakhir acara, sambil menikmati makanan yang disiapkan panitia. Di pojok lain mereka asyik berbelanja produk makanan Indonesia seperti mie instan, kecap, bumbu instan, dan makanan kecil.

“Mie instan yang paling dicari dan dalam beberapa jam langsung ludes,” kata Dubes Wahid.

Baca juga : Di Singapura, Antrean Ke TPS Hingga 1 Km

Memang produk ini untuk jenis kemasan belum masuk Rusia, namun Dubes Wahid memastikan sebentar lagi salah satu merk produk mi instan Indonesia akan menghiasi toko-toko dan supermarket di Rusia.

Sementara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Moskow, Enjay Diana, terus memberikan informasi tentang tata cara pencoblosan dan memastikan  surat suara yang diberikan asli, bersih dan tidak ada coretan atau lubang apa pun.

Proses perhitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara pada tanggal 17 April 2019 siang, hari yang sama dengan perhitungan suara di Indonesia.

Sebanyak 370 warga Indonesia telah menyalurkan hak suara mereka secara langsung di TPSLN KBRI Moskow pada Pemilu kali ini. Jumlah ini mencapai 63,5 persen dari 583 warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya melalui PPLN Moskow untuk pemilihan langsung.

Dari jumlah 370 orang tersebut, terdiri dari 223 orang wanita dan 147 orang pria. Di samping itu, hingga tanggal 14 April 2019 PPLN Moskow telah menerima 183 surat suara melalui pos dan masih menantikan diterimanya surat suara melalui pos lainnya hingga 17 April 2019 pagi. Sebanyak 513 surat suara telah dikirimkan  PPLN Moskow sejak 14 Maret 2019. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.