Dark/Light Mode

01 Punya 3 Kunci Ungguli Pilpres 2019

Sabtu, 20 April 2019 06:35 WIB
Capres dan Cawapres 01 Jokowi dan KH Maruf Amin saat menemui pendukungnya di Djakarta Theater, Jakarta seusai menjalankan hak pilihnya, Rabu (17/4). (Foto: Twitter KH Maruf Amin).
Capres dan Cawapres 01 Jokowi dan KH Maruf Amin saat menemui pendukungnya di Djakarta Theater, Jakarta seusai menjalankan hak pilihnya, Rabu (17/4). (Foto: Twitter KH Maruf Amin).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontroversi hasil quick count Pilpres 2019, tak terlalu dipermasalahkan Alvara Research Centre. Bahkan, lembaga yang dinakhodai Hasanuddin Ali ini, menguatkan hasil hitung cepat tersebut.

Kata Hasanuddin, ada 3 faktor kunci yang mengantarkan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul pada Pilpres 2019.

“Ketiga faktor kunci tersebut adalah pemilih Jawa, pemilih Muslim, dan pemilih minoritas. Jawa benar-benar menjadi lumbung suara bagi pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin,” kata CEO Alvara Research Centre, Hasanuddin Ali.

Data-data survei Pilpres 2019 yang didapat Alvara, kata Hasanuddin, memperlihatkan elektabilitas Jokowi dan Ma’ruf selalu berada di atas 58 persen.

Baca juga : Lagi, Prabowo Deklarasi Kemenangan Pilpres

Berbeda jauh dengan pilpres 2014, di mana Jokowi hanya unggul tipis di Jawa. Kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Jawa, kata dia, sekaligus mengompensasi kekalahan mereka di Sumatera dan Sulawesi.

“Kemenangan di Jawa menjadi sangat penting karena suara dari pulau itu mencakup 57,84 persen total pemilih nasional,” ujarnya.

Faktor kedua adalah suksesnya Jokowi-Ma’ruf meraup suara pemilih Muslim, khususnya Nahdlatul Ulama (NU).

Keputusan Jokowi menjadikan Ma’ruf sebagai calon wakil presidennya berefek banyak suara Nahdliyin. Data Alvara, kata dia, sebanyak 54,3 persen responden yang mengaku NU memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Baca juga : Indo Barometer: 5 Indikator Kemenangan Jokowi-Maruf Di Pilpres 2019

Pasangan Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 34,3 persen warga NU, sedangkan 11,4 persen sisanya belum memutuskan.

“Dari pemilih yang mengaku terafiliasi dengan Muhammadiyah, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 30,7 persen suara, Prabowo-Sandi unggul 63,0 persen suara. Sisanya sebanyak 6,3 persen belum memutuskan,” ujarnya.

Faktor ketiga, kata Hasanuddin, Jokowi-Ma’ruf juga mendulang banyak suara dari pemilih minoritas. Kata dia, hasil hitung cepat di Indonesia Timur seperti Bali, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua memperlihatkan marjin keunggulan yang tebal bagi Jokowi.

Hasanuddin menambahkan, untuk pemilih muda dikelompokkan dalam dua tipe pemilih, muda (Generasi Z dan Milenial) dan dewasa (Generasi X dan “baby boomer).

Baca juga : Menpora Apresiasi Kesuksesan Event Piala Presiden E-Sports 2019

Untuk pemilih muda, marjin keunggulan Jokowi-Ma’ruf hanya satu digit. “Tapi paslon 01 unggul tebal di kalangan pemilih dewasa, yakni Generation Z dan baby boomer,” tandasnya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.