Dark/Light Mode

Elektabilitas Terus Melonjak

Demokrat: Ini Hasil Kerja Nyata Berkoalisi Dengan Rakyat

Sabtu, 22 Mei 2021 18:11 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat sumringah menanggapi hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) dalam webinar bertema "Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024" pada Sabtu (22/5), yang menempatkan partai berlambang mercy di urutan ketiga dengan elektabilitas 14,8 persen.

Di bawah PDI Perjuangan yang dipilih 19,6 persen responden dan Partai Gerindra 15,03 persen.

 

Baca juga : Dubes Park Tae-sung Bahas Kerja Sama Bareng Ganjar

"Kami bersyukur, tren elektabilitas Partai Demokrat sejak kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus melonjak dan stabil di posisi dua atau tiga," kata Ketua Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Sabtu (22/5).

Herzaky menyebut, meningkatnya tren elektabilitas mengindikasikan 3 hal.

Pertama, publik butuh partai politik yang melakukan kerja-kerja nyata untuk rakyat. Bukan hanya sibuk berwacana. Apalagi, sekedar melempar janji yang tidak pernah ditepati.

Baca juga : BUMDes Bisa Kelola Program Kerja Sama Dan Kemitraan

"Partai Demokrat sejak era Ketum AHY, tak pernah henti bekerja untuk rakyat, baik di parlemen maupun di grass root. Melakukan apa yang diperlukan dan apa yang kami mampu, untuk menolong rakyat yang sedang kesulitan, karena pandemi dan bencana," papar Herzaky.

Upaya-upaya tersebut antara lain berupa program peduli dan berbagi, yang secara konsisten dilakukan kader dan anggota Dewan kami di seluruh pelosok Indonesia.

"Di sinilah dukungan kemudian mengalir untuk Partai Demokrat. Jadi, jalan yang kami tempuh saat ini, Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat, sudah tepat," tandasnya.

Baca juga : Partai Demokrat Jadi Harapan Baru Rakyat

Kedua, publik memberikan dukungannya kepada Partai Demokrat pimpinan AHY, untuk memberikan sinyal kepada para oknum kekuasaan dan perusak demokrasi. Agar tidak melakukan abuse of power kepada parpol maupun organisasi politik maupun massa lainnya.

Meskipun punya kuasa, bukan berarti oknum kekuasaan bebas berlaku tanpa mempedulikan etika, norma, dan aturan.

"Publik menunjukkan, mereka akan mendukung siapa pun yang dizalimi dan menentang siapa pun yg mencoba menggerogoti demokrasi kita," tutur Herzaky.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.