Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lindungi Harga Kedelai Lokal

Saran PKB, Indonesia Mending Contek Korsel

Kamis, 3 Juni 2021 07:16 WIB
Ketua DPP PKB Daniel Johan. (Foto: Dok. DPR RI)
Ketua DPP PKB Daniel Johan. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kesal dengan kenaikan harga kedelai di Indonesia yang berulang akibat impor. Kalau ingin harga stabil, sebaiknya kualitas kedelai lokal ditingkatkan.

“Kalau kita tergantung dengan impor, kita tidak bisa mengendalikan harga pasaran komoditas khususnya kedelai,” ujar Ketua DPP Daniel Johan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini menuding, kenaikan harga merupakan imbas kenaikan harga kedelai dunia. Menilik data Chicago Board of Trade (CBOT) untuk April 2021 berada di kisaran 14,33 dolar AS per-bushels, atau setara Rp 204.791, dari sebelumnya 13,82 dolar AS (Rp. 197.505).

Baca juga : Menhub Terbitkan Sertifikasi Kapal Gratis Buat Nelayan

Sementara itu, 90 persen pemenuhan kebutuhan kedelai didapat dari impor, maka pembenahan sektor tata niaga kedelai menjadi penting. Dimulai dari pola distribusi yang transparan, sehingga tidak ada pihak yang memainkan harga

“Makanya, harga kadang tidak bisa dikontrol pemerintah, karena tergantung dari harga asal, dan harga ditentukan importir. Karena di situ ada margin keuntungan yang diperhitungkan,” sebutnya.

Daniel berharap, pemerintah dalam waktu dekat memantau pasokan kedelai dengan kesepakatan terhadap importir. Sehingga, harga bisa terjangkau bagi masyarakat, khususnya para perajin tahu dan tempe.

Baca juga : Siapa Berani Jinakkan

“Solusi utama kedelai ini adalah membantu petani lokal menciptakan produk berkualitas. Paling tidak, sama dengan 90 persen kedelai yang diimpor dari luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat. Sehingga, langkah ke arah swasembada bisa segera dimulai,” tegasnya.

Diakui Daniel, swasembada kedelai membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Mulai dari anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM), lahan yang sesuai, hingga benih yang unggul.

Hal senada disampaikan Ketum Gerakan Kebangkitan Petani (Gerbang Tani) Idham Arsyad. Pimpinan organisasi sel PKBdi sektor pertanian ini menekankan urgensi perlindungan harga bagi petani kedelai lokal. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.